Selasa 11 Feb 2020 15:55 WIB

TNI Belum Bisa Evakuasi Helikopter MI-17

Posisi jatuh helikopter berada di tebing dengan sudut kemiringan 90 derajat.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Esthi Maharani
Lokasi penemuan puing helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Pegunungan Bintang, Papua.
Foto: Dok Pendam XVII Cenderawasih
Lokasi penemuan puing helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Pegunungan Bintang, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf J Binsar Parluhutan Sianipar, mengatakan, proses evakuasi helikopter MI-17 dan korban belum dapat dilakukan. Hal itu dikarenakan posisi jatuh helikopter berada di tebing dengan sudut kemiringan 90 derajat.

“Setelah bersama dengan Pangdam XVII/Cenderawasih dan juga Bupati Pegunungan Bintang melihat langsung lokasi jatuhnya heli tersebut kemarin, hari ini rencananya kami akan melakukan peninjauan ulang,” kata Binsar dalam keterangan persnya, Selasa (11/2).

Ia menjelaskan, peninjauan ulang tersebut dilakukan untuk menentukan titik-titik pendaratan pasukan dan tim evakuasi. Menurut dia, titik jatuh helikopter itu berada di daerah ketinggian dengan tinggi 12.500 kaki. Itu membuat evakuasi secara langsung menggunakan helikopter sulit untuk dilakukan.

“Cuaca yang tidak menentu dan medan menuju ke sana juga sulit. Maka dari itu, hari ini akan kami tinjau ulang baik rute maupun tempat jatuhnya. Kami juga melibatkan masyarakat yang tahu daerah tersebut untuk membantu,” ujar dia.

Binsar mengungkapkan, pada pukul 10.05 WIT, helikopter bell milik TNI Angkatan Darat (AD) yang dipiloti oleh Kapten Cpn Iqbal dan kru terbang menuju lokasi jatuhnya helikopter MI-17. Sementara itu, kata dia, pasukan dan tim gabungan dalam evakuasi tersebut juga sudah disiapkan.

“Sudah disiapkan pasukan sekitar kurang lebih 1 SSK dari Batalyon Inf 751/Raider Khusus serta Tim kesehatan gabungan TNI-Polri dan SAR. Sebagian pasukan sudah didrop sejak kemarin ke posko di Koramil Oksibil," jelas dia.

Di lain pihak, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, menyebutkan, penurunan pasukan keamanan Indonesia sudah dilakukan di Pegunungan Bintang, Papua. Mereka bergerak dari Jayapura, Papua.

"Pasukan keamanan Indonesia menggunakan helikopter telah berhasil tiba di tempat jatuhnya helikopter. Tetapi helikopter tidak bisa mendarat sehingga mereka turunkan pasukan menggunakan tali kawan siling," jelas dia dalam keterangan tertulisnya.

Ia juga mendapatkan laporan, pimpinan militer dan polisi Indonesia bekerja sama dengan Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang masih melakukan negosiasi dengan para tua-tuan adat Oksibil. Itu dilakukan untuk sebagai penawaran kepada TPNPB di bawah pimpinan Lamek A Taplo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement