REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Seorang warga Provinsi Hubei, China yang sempat dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Kota Cirebon, dinyatakan negatif virus corona. Pasien dengan inisial XC (25) itu pun sudah kembali beraktivitas berlatih tari topeng, seperti tujuan awal kedatangannya ke Cirebon.
Kepastian tentang kondisi penyakitnya itu terungkap setelah hasil pemeriksaan terhadap sampel apus hidung dan tenggorokan (swab nasofaring), dahak (sputum), dan darah (serum) telah keluar. Pemeriksaan itu sebelumnya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.
‘’Tadi malam hasilnya sudah keluar dan hasilnya yang bersangkutan dinyatakan negatif (bukan virus Corona),’’ kata Direktur Utama RSUD Gunung Jati, Ismail Jamaludin, saat jumpa pers di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon, Selasa (11/2).
Menurut Ismail, XC dinyatakan hanya mengalami penyakit radang tenggorokan. Kondisi pasien pun sudah dinyatakan sehat. Namun demikian, XC masih dalam mendapatkan penanganan medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, XC saat ini sudah kembali melanjutkan latihan tari topeng di salah satu sanggar tari. Setelah dari Cirebon, XC bersama empat rekannya yang juga dari China, akan melanjutkan perjalanan mereka menuju Yogyakarta pada 13 Februari mendatang.
‘’Nanti kami akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan di Yogyakarta bahwa akan ada WNA asal China yang akan ke sana,’’ kata Enny.
XC dirawat di ruang isolasi RSD Gunung Jati sejak Selasa (4/2). WNA itu mengeluhkan demam, batuk, sakit tenggorokan, dan lemah.
XC diketahui berasal dari Provinsi Hubei, yang beribu kota Wuhan, tempat asal berkembangnya virus Corona. Namun, dokter belum menetapkan XC sebagai pasien terduga virus corona tipe baru. Status XC hanya sebagai pasien dalam pengawasan.
XC merupakan pekerja seni. Dia datang bersama empat WNA China lainnya untuk belajar tari topeng di salah satu sanggar tari di Desa Barisan, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon.