REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membantah Indonesia kembali memulangkan 21 WNI dari China pada Senin (10/2) kemarin. Menurut dia, hingga saat ini ia belum mendapatkan laporan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait pemulangan 21 WNI dari China itu.
"Ndak ada itu. Kalau ada pasti bu Menlu udah ngomong ke saya. Kenyataannya saya belum dapat laporan apa-apa dari ibu Menlu," jelas Terawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2).
Ia menjelaskan dengan penerbitan status darurat global dari WHO, masyarakat tak bisa bebas keluar atau masuk dari China. Kawasan ditemukannya virus korona pun telah ditutup total.
Proses keluar masuk masyarakat ke wilayah isolasi juga harus dilakukan dengan koordinasi antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan. "Jadi, jangan mudah mendengar berita-berita yang belum tentu dasarnya. Karena memang ditutup," tegas dia.
Menurut Terawan, pemulangan ke-21 WNI dari China itu masih merupakan rencana dan belum terlaksana. "Masih ditutup sampai sekarang. Ya, nggak bisa, tetap akan kita cek. Belum ada. Kalau ada saya cek," tambahnya.
Sebelumnya, KBRI di Beijing menyebutkan telah memulangkan 21 WNI yang berada di China. Menurut Duta Besar RI di Beijing Djauhari Oratmangun, sebanyak 21 WNI tersebut telah dipulangkan pada Senin (10/2) pagi kemarin dari bandara di Beijing.
“Pagi tadi sekitar, kita baru memfasilitasi juga bersama-sama dengan pemerintah daerah-pemerintah daerah terkait itu memulangkan 21 orang dari airport Beijing, belum yang di airport-airport lainnya,” jelas Djauhari di Gedung Bina Graha, Komplek Istana Presiden, Jakarta, Senin (10/2).
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyampaikan pemulangan 21 WNI itu sudah melalui proses pemeriksaan terlebih dahulu di China dan telah dinyatakan sehat. Menurutnya, mereka berangkat dari China daratan yang wilayahnya tak mengalami isolasi karena virus corona ini.
“Mereka sudah menjalani proses pemeriksaan kesehatan dan mendapat sertifikasi sehat,” jelas Faizasyah.
Karena itu, tambahnya, mereka diizinkan kembali pulang ke Tanah Air. Namun saat tiba di Jakarta, para WNI tersebut tetap akan melalui prosedur yang akan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.
“Saat di Tanah Air nanti di Jakarta akan ada satu proses oleh Kemenkes yang diberlakukan serupa dengan prosedur lainnya,” ucapnya.