Selasa 11 Feb 2020 18:23 WIB

In Picture: Produksi Mie Lethek, Kuliner Khas Bantul Terkendala Cuaca

Sedikitya sinar matahari menyebabkan waktu pengeringan Mie Lethek menjadi lebih lama..

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani

Produksi Mie Terkendala Cuaca. Pekerja menjemur mi lethek di Pabrik Mi Lethek, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

Produksi Mie Terkendala Cuaca. Pekerja menjemur mi lethek di Pabrik Mi Lethek, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

Produksi Mie Terkendala Cuaca. Mi lethek menunggu pengeringan di Pabrik Mi Lethek, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

Produksi Mie Terkendala Cuaca. Pekerja menjemur mi lethek di Pabrik Mi Lethek, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

Produksi Mie Terkendala Cuaca. Pekerja menjemur mi lethek di Pabrik Mi Lethek, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

Produksi Mie Terkendala Cuaca. Pekerja menjemur mi lethek di Pabrik Mi Lethek, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

Produksi Mie Terkendala Cuaca. Pekerja menjemur mi lethek di Pabrik Mi Lethek, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pekerja menjemur mi lethek di Pabrik Mi Lethek, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (11/2).

Musim penghujan menjadi kendala produksi mi. Karena sedikitya sinar matahari waktu pengeringan menjadi lebih lama. Biasanya satu hari menjadi dua hari untuk mengeringkan mi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement