In Picture: Senjakala Pasar Sepeda Bekas GAPPSTA di Yogyakarta
Omset menurun akibat perubahan model sepeda favorit dan maraknya jual beli daring..
Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani
Pasar Sepeda Bekas Di Ujung Tanduk. Deretan sepeda bekas dipajang pedagang di Pasar Sepeda GAPPSTA (Gabungan Pedagang Sepeda Bekas Yogyakarta), Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pasar Sepeda Bekas Di Ujung Tanduk. Deretan sepeda bekas dipajang pedagang di Pasar Sepeda GAPPSTA (Gabungan Pedagang Sepeda Bekas Yogyakarta), Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)
Pasar Sepeda Bekas Di Ujung Tanduk. Deretan sepeda bekas dipajang pedagang di Pasar Sepeda GAPPSTA (Gabungan Pedagang Sepeda Bekas Yogyakarta), Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)
Pasar Sepeda Bekas Di Ujung Tanduk. Deretan sepeda bekas dipajang pedagang di Pasar Sepeda GAPPSTA (Gabungan Pedagang Sepeda Bekas Yogyakarta), Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)
Pasar Sepeda Bekas Di Ujung Tanduk. Deretan sepeda bekas dipajang pedagang di Pasar Sepeda GAPPSTA (Gabungan Pedagang Sepeda Bekas Yogyakarta), Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)
Pasar Sepeda Bekas Di Ujung Tanduk. Deretan sepeda bekas dipajang pedagang di Pasar Sepeda GAPPSTA (Gabungan Pedagang Sepeda Bekas Yogyakarta), Yogyakarta, Selasa (11/2). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Deretan sepeda bekas dipajang pedagang di Pasar Sepeda GAPPSTA (Gabungan Pedagang Sepeda Bekas Yogyakarta), Yogyakarta, Selasa (11/2).
Tidak seperti dulu, pasar sepeda GAPPSTA kini sepi pembeli. Sejak maraknya jual beli secara online dan berubahnya model sepeda yang terkenal makin menurunkan omset pedagang sepeda yang sudah ada sejak 1968. Sepeda yang dijual beragam dari sepeda anak-anak, mtb, hingga sepeda onthel klasik. Dan harag juga variatif dari ratusan ribu hingga jutaan tergantung jenisnya.
Advertisement