REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Anti Mafia Jilid 3 akan bertugas mengawasi proses rekrutmen para pemain timnas Indonesia yang akan bertanding di Piala Dunia U-20 pada 2021 di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk menghindari pemain titipan.
Kasatgas Anti Mafia Bola, Brigjen Hendro Pandowo berharap agar proses rekrutmen tersebut dapat dilakukan lebih transparan. Sehingga, Indonesia dapat melahirkan pemain sepak bola profesional.
"Yang jelas, monitoring pengawasan biar membentuk pemain-pemain yang handal kompetensinya, bukan karena titipan," kata Hendro di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/2).
Lebih jauh Hendro menuturkan, pengawasan terhadap proses rekrutmen para pemain itu merupakan perintah yang disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Idham Azis.
"(Soal pengawasan) itu perintah Bapak Kapolri kepada saya, perintah Bapak Menpora. Sehingga, kami koordinasi dengan ketua umum PSSI bagaimana bentuknya (pengawasan)," jelas Hendro.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polri kembali membentuk satuan tugas (Satgas) Anti Mafia Bola Jilid 3. Satgas tersebut sudah mulai berlaku sejak Sabtu (1/2) hingga enam bulan ke depan.
Tidak berbeda jauh dengan Satgas Anti Mafia Bola sebelumnya, tim ini juga bertugas untuk mengawal seluruh pertandingan liga sepak bola Indonesia, serta mencegah terjadinya pengaturan skor (match fixing).