Selasa 11 Feb 2020 21:14 WIB

Indonesia tak Akan Rombak Pasangan di Ganda Putri

Greysia Polii/Apriyani Rahayu wakil terkuat Indonesia di kualifikasi Piala Uber.

Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan rekannya Greysia Polii.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan rekannya Greysia Polii.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sektor ganda masih menjadi andalan di tim putri Indonesia. Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang kini duduk di peringkat delapan dunia, menjadi wakil terkuat di tim putri Indonesia. Sedangkan di sektor tunggal, Gregoria Mariska Tunjung jadi ujung tombak. 

Tim putri Indonesia tengah berupaya mengamankan posisi menuju putaran final Piala Uber 2020 yang akan dilangsungkan di Denmark pada Mei. Di penyisihan grup Y Badminton Asia Team Championships (BATC) yang merupakan kualifikasi zona Asia menuju Piala Thomas dan Uber, tim Indonesia mesti melewati rintangan dari Thailand dan Filipina jika ingin menjadi juara grup Y. Posisi juara grup Y akan memudahkan jalan Indonesia menuju semifinal. 

Baca Juga

Kepala pelatih ganda putri PP PBSI Eng Hian mengatakan, kemungkinan ia tak akan merombak pasangan seperti yang biasa ia lakukan sebelumnya di turnamen beregu. Selain Greysia/Apriyani, tim ganda putri Indonesia juga diperkuat oleh Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. 

"Sepertinya tidak ada perombakan selama di sini karena tujuan utamanya mau mengamankan posisi tim untuk ke putaran final nanti," ujar Eng Hian dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (11/2). 

Penurunan pemain, kata dia, tergantung kebutuhan tim. Kalau lawannya belum berat, kemungkinan Greysia/Apriyani tidak turun. Kesempatan akan diberikan ke Fadia/Ribka dan Ketut/Tania.

Eng juga berharap penampilan Fadia/Ribka bisa lebih baik dibanding di SEA Games 2019 lalu. Dalam laga melawan Thailand di final SEA Games 2019, Fadia/Ribka dikalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong, dengan skor 8-21 dan 17-21. 

"Hasil evaluasi di SEA Games itu mereka tidak bisa bermain dengan normal, karena mereka merasa ada pressure, semoga di sini bisa main lebih baik dan bisa menyumbang poin untuk tim," ungkap Eng soal Fadia/Ribka. 

Tim putri Indonesia akan lebih dulu berhadapan dengan tim Filipina pada Rabu (12/2) pukul 10.00 waktu Manila. Dilanjutkan dengan pertandingan melawan Thailand pada esok harinya, Kamis (13/2), pukul 10.00 waktu Manila. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement