Selasa 11 Feb 2020 22:54 WIB

Tiada Turis China, Operator Watersport Tj Benoa Tutup

Biasa melayani turis China, operator watersport di Tj Benoa kini memilih tutup.

Wahana permainan air di kawasan watersport Tanjung Benoa, Badung, Bali. Biasa melayani turis China, operator watersport di Tj Benoa kini memilih tutup.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Wahana permainan air di kawasan watersport Tanjung Benoa, Badung, Bali. Biasa melayani turis China, operator watersport di Tj Benoa kini memilih tutup.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Dua operator penyedia wahana permainan air atau Watersport di kawasan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali, terpaksa tutup dan merumahkan karyawannya. Itu terjadi akibat sepinya wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut karena penyebaran virus corona baru.

"Dua operator yang tutup sementara itu memang bekerja sama dengan agen perjalanan China, mereka biasanya melayani wisatawan asal China," ujar Ketua Gabungan Usaha Wisata Tirta (Gahawisri) Badung, Nyoman Wana Putra, di Mangupura, Selasa.

Baca Juga

Dengan tidak adanya wisatawan asal China sejak penyakit terkait infeksi virus corona tipe baru merebak, operator memilih tutup. Nyoman mengatakan, ada sekitar 100 orang karyawan kedua operator permainan air yang dirumahkan sementara.

"Untuk operator lain juga sudah mulai terdampak dan mereka mengeluhkan sepinya pengunjung, tapi mereka masih bisa buka sembari mempelajari informasi dan menanti perkembangan virus ini," katanya.

Menurut Nyoman, andaikan wabah virus corona terus berlanjut, kemungkinan masih ada operator lain yang juga akan tutup. Ia mengatakan, sejak virus corona terus menyebar, terjadi penurunan yang cukup signifikan jumlah wisatawan yang berwisata di kawasan Tanjung Benoa.

Hal itu semakin parah ketika pemerintah resmi menghentikan sementara operasional penerbangan dengan rute dari dan ke China daratan sejak Rabu (5/2) lalu. Menurut Nyoman, selama ini  China merupakan penyumbang wisatawan terbanyak ke kawasan Tanjung Benoa dengan beberapa grup besar wisatawan setiap harinya.

"Penurunannya sangat signifikan, hampir 60 persen. Itu terjadi mulai dari tanggal awal bulan Februari lalu, saat ini turis China sudah tidak ada sama sekali," ujarnya.

Selain wisatawan China, ia menjelaskan beberapa waktu terakhir kunjungan wisatawan dari negara-negara lain juga terlihat mengalami penurunan. Hal tersebut diperkirakan terjadi akibat kekhawatiran wisatawan mancanegara dari negara lain terhadap penyebaran virus corona, meskipun hingga saat ini belum ada kasus virus corona yang tercatat terjadi di wilayah Indonesia.

"Sekarang bisa dilihat seluruh kawasan Tanjung Benoa dari ujung selatan ke utara sepi sekali, operator watersport ada yang tutup, ada kosong," kata Nyoman.

Selama penyebaran virus Corona itu, Gahawisri Badung juga mencatat terjadi sejumlah pembatalan kunjungan wisatawan asal China yang sebelumnya telah melakukan pemesanan. Terkait hal itu, para operator juga tidak mengenakan biaya pembalatan atau cancellation fee.

"Kami tidak bisa melakukan apa-apa kalau sudah seperti itu. Kerugiannya lumayan. Harapan kami wabah virus ini segera berakhir dan pariwisata bisa pulih seperti biasa, kami hanya bisa berdoa untuk memohon itu," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement