Selasa 11 Feb 2020 23:22 WIB

Cegah Flu Burung Jangkiti Manusia, Peternak Harus Proaktif

Peternak harus proaktif mencegah flu burung agar tak menjangkiti manusia.

Rep: Febryan A/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksinasi ternak unggas untuk mencegah penyakit flu burung (H5N1). Peternak harus proaktif mencegah flu burung agar tak menjangkiti manusia.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Vaksinasi ternak unggas untuk mencegah penyakit flu burung (H5N1). Peternak harus proaktif mencegah flu burung agar tak menjangkiti manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli penyakit tropik dan infeksi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Erni Juwita Nelwan SpPD PhD mengatakan, peran peternak besar dalam upaya mencegah virus flu burung menjangkiti manusia. Ia menyebut, peternak harus proaktif dalam melapor dan memusnahkan ternak unggasnya yang terjangkit.

"Jadi harus ada tanggung jawab para peternak jika sudah melihat ternaknya sakit," kata Erni kepada Republika.co.id, Selasa (11/2).

Baca Juga

Erni menyebut, peternak harus rela memusnahkan unggasnya yang sudah tampak menunjukkan gejala terjangkit, meskipun ada konsekuensi kerugian ekonomi. Selain menghindari penyebaran virus ke manusia, pemusnahan juga dapat mengurangi jumlah unggas yang terjangkit.

"Dimusnahkan itu hewan-hewan yang sakit supaya tidak jadi sumber penularan virus untuk manusia di sekitarnya. Sebab, hewan tidak bisa diisolasi, beda dengan manusia," ujar Erni.

Peternak juga diharapkan segera melapor ke pemerintah daerah bila banyak unggasnya yang mati. Dengan begitu, penanganan dini bisa dilakukan.

"Misalkan kalau sudah belasan yang sakit, apalagi sudah ada yang mati," kata Erni.

Selain pencegahan oleh peternak, menurut Erni, masyarakat sekitar juga harus menghindari kontak dengan unggas terjangkit ataupun mendekati lokasi unggas terjangkit. Cara lain adalah dengan memvaksin diri ke pelayanan kesehatan.

"Vaksinlah diri sebelum ada gejala," kata Erni yang merupakan anggota PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu.

Setidaknya, 600 ekor ayam mati mendadak di Palembang, Sumatra Selatan sejak akhir tahun lalu hingga Februari 2020. Kematian itu dinyatakan positif karena terinfeksi H5N1 alias virus flu burung.

Virus ini juga dilaporkan telah menjangkiti ternak unggas di China, tepatnya di Provinsi Hunan, pada awal Februari. Virus avian influenza (AI) ini diketahui juga bisa menjangkiti manusia.

Seratusan orang dilaporkan tewas akibat virus ini di Indonesia saat mewabah pada 2004 silam. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tercatat 178 orang terinfeksi di Indonesia sejak 2003-2011.

Sebanyak 146 di antaranya berujung dengan kematian. Risiko kematian pada manusia akibat virus ini, kata WHO, memang mencapai 60 persen.

Dikutip dari laman resmi WHO, langkah pencegahan agar virus ini tidak menjangkiti manusia adalah dengan memastikan semua produk unggas diproses secara higienis sebelum dihidangkan. Salah satunya dengan memasak daging unggas hingga suhu 70 derajat Celsius agar virusnya mati.

Untuk pencegahan lainnya, disarankan agar tidak membuat kontak dengan unggas yang terinfeksi. Masyarakat juga direkomendasikan untuk menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan dengan baik dan secara teratur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement