REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari lembaga IndoBarometer M Qodari menilai pengaruh politik Amien Rais di Partai Amanat Nasional sudah menurun drastis. Hal ini setelah calon ketua umum yang didukung tokoh senior PAN itu yakni Mulfachri Harahap kalah dengan calon ketua umum dari pejawat Zulkifli Hasan dalam Kongres PAN di Kendari.
"Karena dengan kekalahan calon yang jelas-jelas didukung dan mengatasnamakan Amien Rais, artinya pengaruh Amien Rais itu sudah sangat menurun," ujar Qodari saat dihubungi wartawan, Rabu (12/2).
Qodari menerangkan, apalagi dengan selisih suara yang didapat Zulkifli lebih dari 100 suara dengan Mulfachri. Itu menunjukan, pengaruh Amien Rais secara politik sudah kalah kuat dibandingkan dengan Zulkifli Hasan.
"Kekuatan politik Amien Rais secara de facto sudah di bawah Pak Zulhas, apalagi kita liat perolehan suara Mulfachri dibandingkan dengan Zulhas itu 100 lebih ya," katanya.
Qodari juga memprediksi jika nantinya Amien Rais tidak lagi menjabat posisi struktural di PAN, maka itu akan makin menurunkan pengaruh Amien di PAN. Nantinya, peluang Amien untuk mendapatkan panggung berkurang dan hanya mengatasnamakan pribadi.
"Memang kita belum tau persisnya Amien akan jadi apa di PAN, tetapi pasti akan diberikan tempat yang elegan dan terhormat tapi menurut saya akan lebih bersifat simbolik, ketimbang bersifat yg lebih eksekutif," katanya.
Kongres PAN menghasilkan Zulhas terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025. Wakil Ketua MPR itu berhasil mendapatkan 331 suara dalam Kongres di Kendari, Sulawesi Tenggara yang sempat diwarnai kericuhan.
Ia berhasil mengalahkan pesaing utamanya, yakni Mulfachri Harahap yang berada di posisi kedua dengan perolehan 225 suara. Sedangkan Drajad Wibowo harus puas di peringkat ketiga, setelah hanya meraup enam suara. Tiga suara dinyatakan tidak sah.
Dari total 590 pemilih, hanya 565 yang menggunakan hak suaranya dalam Kongres V PAN. Adapun 25 pemilik suara tak memilih, karena 22 di antaranya yakni DPD yang kepengurusannya bermasalah dibekukan oleh Steering Comittee (SC). Sementara tiga lainnya, diketahui tak ikut mencoblos.