Warga mengevakuasi barang saat terjadi longsor akibat pergerakan tanah di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (12/2). (FOTO : REPUBLIKA)
Petugas kepolisian mengevakuasi barang milik warga yang terdampak longsor akibat pergerakan tanah di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (12/2). (FOTO : REPUBLIKA)
Warga mengevakuasi barang di rumahnya yang terdampak longsor akibat pergerakan tanah di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (12/2). (FOTO : REPUBLIKA)
Kondisi rumah yang terdampak longsor akibat pergerakan tanah di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (12/2). (FOTO : REPUBLIKA)
Warga mengevakuasi barang di rumahnya yang terdampak longsor akibat pergerakan tanah di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (12/2). (FOTO : REPUBLIKA)
Warga mengevakuasi barang di rumahnya yang terdampak longsor akibat pergerakan tanah di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (12/2). (FOTO : REPUBLIKA)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan longsor terjadi di Kampung Hegarmanah RT 02 RW 04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (11/2) malam. Akibatnya, 10 rumah milik warga ikut terkena dampak salah satunya tertimbun material longsor.
Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat, Duddy Prabowo mengatakan longsor terjadi disebabkan saluran air (gorong-gorong) yang tidak berfungsi. Akibatnya, air menyerap ke tanah dan mengakibatkan longsor. Beruntung, katanya tidak terdapat korban dalam kejadian itu.
"10 rumah terdampak longsor, satu rumah tertimbun, tiga rumah rusak berat, enam rumah terancam terkena longsoran," ujarnya saat dihubungi, Rabu (12/2).
sumber : Republika
Advertisement