Rabu 12 Feb 2020 13:17 WIB

In Picture: Longsor Menerjang Sawah di Bandung Barat, Dekat Jalan Tol

Rep: Abdan Syakura/ Red: Yogi Ardhi

Foto udara area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2/2020). (FOTO : Antara/M Agung Rajasa)

Kondisi lahan persawahan dan kolam ikan yang terdampak longsor akibat pergerakan tanah di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (12/2). (FOTO : Abdan Syakura)

Warga mengevakuasi barang di rumahnya yang terdampak longsor akibat pergerakan tanah di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (12/2). (FOTO : Abdan Syakura)

Petugas mengambil gambar menggunakan gawai lahan persawahan dan kolam ikan yang terdampak longsor akibat pergerakan tanah di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (12/2). (FOTO : REPUBLIKA)

Foto udara area persawahan yang longsor akibat pergerakan tanah di Desa Sukatani, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (12/2/2020). (FOTO : Antara/M Agung Rajasa)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bencana longsor yang terjadi di Kampung Hergarmanah, Desa Sukatani, Kabupaten Bandung Barat, pada Selasa (12/2) malam, mengakibatkan 10 rumah rusak, dan areal persawahan yang rusak terkena longsoran.

"Ada lahan pertanian sawah yang rusak terkena longsoran sekitar 3 hektare," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung BaratDuddy Prabowo.

Dari peristiwa tersebut, ia memastikan tidak ada warga yang menjadi korban jiwa maupun korban luka-luka.Seperti diketahui, longsor tersebut terjadi sangat dekat dengan Tol Cipularang di kilometer 118. Humas Tol Purbaleunyi, Nandang Elan mengatakan longsor tersebut terjadi hanya berjarak sekitar 5 meter dari bahu jalan.

Meski demikian, ia memastikan bahwa arus lalu lintas di tol tidak terganggu oleh adanya peristiwa tersebut. Pihaknya, kata dia, memasang bambu dan karung pasir di lokasi pergerakan tanah."Lajur aktif tetap hanya antisipasi bahu tutup rubber cone antisipasi longsor susulan," kata Nandang.