REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Promo dinilai tidak lagi menjadi pertimbangan masyarakat khususnya generasi milenial ketika menggunakan e-wallet atau dompet digital. Dalam penelitiannya bertajuk Evolusi Industri Dompet Digital:Strategi Menang Tanpa Bakar Uang, Ipsos Indonesia menemukan, dompet digital sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
Milenial memilih menggunakan dompet digital karena faktor kenyamanan dan keamanan. "Dengan e-wallet, mereka nggak perlu bawa cash, nggak perlu sedia uang pas, nggak pusing nyari ATM kalau kehabisan cash. Selain nyaman, mereka juga merasa aman," kata Reserach Direktor Customer Experience Ipsos Indonesia, Olivia Samosir, Rabu (12/2).
Seperti diketahui, pemberian diskon atau cashback menjadi salah satu strategi yang sering digunakan untuk menggaet para pengguna. Olivia mengakui, pada awalnya, masyarakat memang tertarik menggunakan dompet digital karena sejumlah promo tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat merasakan manfaat dan mulai terbiasa menggunakan dompet digital. Menurut Olivia, masyarakat paling sering menggunakan dompet digital untuk transaksi transportasi daring atau pesan antar makanan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Olivia menyimpulkan, masyarakat sudah siap menggunakan dompet digital tanpa promo. Artinya, para pemain di industri tersebut tidak perlu lagi menggunakan strategi bakar uang untuk menggaet pengguna.
Para pelaku industri dompet digital pun disarankan agar lebih fokus pada keberlanjutan bisnis dan finansial. "Kalau e-walet ingin bertahan di industri ini harus mendengarkan kebutuhan konsumen, sudah saatnya menangkan pasar dengan inovasi tidak hanya promosi," tutur Olivia.
Berdasarkan penelitian Ipsos Indonesia, sebanyak 48 persen responden menginginkan dompet digital terhubung dengan tabungan. Sebanyak 31 persen responden menginginkan pembayaran dompet digital bisa dicicil. Sebanyak 13 persen responden menginginkan dompet digital dapat melakukan transfer rekening ke bank.