Rabu 12 Feb 2020 14:25 WIB

Siswa SDN 3 Cigorowong Belajar dalam Tenda Darurat

Empat ruang kelas di SDN 3 Cigorowong mengalami kerusakan dan tak kunjung diperbaiki

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Para siswa SDN 3 Cigorowong, Kabupaten Tasikmalaya, belajar di tenda darurat, Rabu (12/2). Sejumlah siswa lainnya mesti belajar di atas lantai beralaskan karpet dalam ruang kelas.Proses KBM dipindahkan ke tenda darurat dilakukan sejak Selasa (11/2).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Para siswa SDN 3 Cigorowong, Kabupaten Tasikmalaya, belajar di tenda darurat, Rabu (12/2). Sejumlah siswa lainnya mesti belajar di atas lantai beralaskan karpet dalam ruang kelas.Proses KBM dipindahkan ke tenda darurat dilakukan sejak Selasa (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak empat ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Cigorowong, Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, terlihat lowong. Sejak Selasa (11/2), empat ruangan itu tak lagi digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar (KBM) lantaran kondisinya sudah tak aman. Dua ruangan kelas atapnya bolong karena tertimpa pohon tumbang. Sementara dua ruang kelas lainnya harus ditopang tiang bambu karena dinilai lapuk dan rawan roboh.

Akibat kondisi itu, para siswa kelas I-IV harus belajar di tempat lain. Siswa kelas I dan IV belajar di tenda darurat yang didatangkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya. Sementara siswa kelas II dan III belajar menumpang di ruang kelas V dan VI.

Salah satu siswa kelas III SDN 3 Cigorowong, Rega Rizkotul Fardad (9 tahun) misalnya, mesti rela belajar di ruangan milik siswa kelas VI di atas lantai beralaskan karpet. Sebab, kelas miliknya sudah rusak dan tak ada kursi dan meja yang tersisa untuk mereka gunakan. Alhasil, sebanyak 18 siswa kelas III mesti rela belajar dengan menahan dingin di atas lantai.

"Mau kelas dibenerin biar bisa belajar di kelas lagi," kata dia.

Sementara itu, salah satu siswa yang belajar di tenda darurat, Yora Haiatul (7) mengaku lebih nyaman belajar di kelas daripada di tenda. Terkadang, hawa dingin ketika angin berhembus terasa mengganggu. Sementara ketika hari menjelang siang, panas matahari juga membuatnya tak konsentrasi belajar.

Namun, menurut dia, belajar di tenda darurat membuat pikirannya lebih tenang. "Kalau di kelas takut roboh. Maunya kelas cepat dibenerin agar belajarnya nyaman," kata siswa kelas I itu.

Kepala SDN 3 Cigorowong, Ahmad Daryono mengatakan, para siswa belajar di tenda darurat sejak Selasa (11/2). Tenda itu didatangkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya lantaran tak ada lagi ruangan yang bisa digunakan untuk proses KBM.

"Memang begitu sedih melihat kondisi KBM harus dilakukan di tenda, tapi mau seperti apa lagi? Yang utama itu KBM mesti berjalan normal," kata dia ketika ditemui di sekolahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement