Rabu 12 Feb 2020 14:42 WIB

58 Ribu Rumput Vetiver Ditanam Cegah Longsor di Cimanuk

Penanaman rumput vetiver sebagai upaya penanganan tanggul kritis yang ada di DAS itu.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Warga menunjukkan lahan yang terdampak erosi di tepi Sungai Cimanuk, Desa Sukasenang, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Warga menunjukkan lahan yang terdampak erosi di tepi Sungai Cimanuk, Desa Sukasenang, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak 58.280 batang rumput vetiver ditanam di tanggul daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk Kabupaten Indramayu. Hal itu dilakukan sebagai upaya Pemkab Indramayu dalam penanganan tanggul kritis yang ada di DAS tersebut.

Penanaman dipusatkan di tanggul DAS Cimanuk Blok Gandok, Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, Rabu (12/2). Kegiatan tersebut dipimpin oleh Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, dan diikuti sekitar 500 orang dari berbagai elemen.

Baca Juga

Taufik menyatakan, pencanangan penanaman rumput vetiver secara nasional sebelumnya sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Di Kabupaten Indramayu, pencanangan penanaman rumput tersebut dilakukan di DAS Cimanuk.

"Penanaman rumput vetiver merupakan langkah tepat untuk mengurangi tanah longsor yang diakibatkan oleh erosi," ujar Taufik.

Rumput vetiver dapat menahan tanah longsor dikarenakan memiliki akar yang cukup kuat, dengan panjang akar yang bisa mencapai sekitar enam meter ke dalam tanah. Dengan kedalaman akar tersebut, rumput itu tidak akan bisa dicabut oleh satu orang.

Tak hanya di DAS Cimanuk, penanaman rumput vetiver selanjutnya akan dilaksanakan di DAS Cipanas dan Cilalanang. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, mengungkapkan, penanaman rumput vetiver itu diharapkan bisa mencegah terjadinya bencana longsor di DAS Cimanuk Kabupaten Indramayu. Pasalnya, tanaman tersebut bisa menguatkan struktur tanah secara alami. "Akar rumput ini cukup panjang, kekuatannya hampir sama dengan beton," terang Edi.

Dalam kesempatan yang sama, Kasi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Indramayu, Caya, menambahkan, rumput vetiver memiliki banyak manfaat. Selain penahan banjir dan longsor, tanaman tersebut juga bisa mengikat sedimentasi karena akarnya menghujam ke dalam tanah hingga sekitar enam meter. "Selain itu, akarnya juga bisa disuling menjadi parfum dan daunnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak," tutur Caya.

Tak hanya itu, rumput vetiver pun dapat menyerap karbondioksida. Karenanya, tanaman tersebut bisa membuat udara di sekitarnya menjadi bersih. Caya memperkirakan, rumput vetiver yang baru ditanam itu sudah tumbuh subur pada Maret 2020. Menurutnya, rumput tersebut bisa tumbuh dengan cepat, dengan rata-rata pertumbuhan akarnya sekitar 12 centimeter per bulan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement