Rabu 12 Feb 2020 14:47 WIB

Ulama Jabar Imbau Anak Muda di Jabar tak Rayakan Valentine

Valentine budaya asing yang lebih banyak sisi negatifnya dibandingkan sisi positif.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
 H Rafani Achyar
Foto: dok. Humas Polda Jabar
H Rafani Achyar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat meminta masyarakat khususnya pada generasi muda agar tidak ikut serta merayakan hari kasih sayang atau sering disebut Valentine. Karena, menurut Sekjen MUI Jabar Rafani Achyar, peringatan itu merupakan budaya luar negeri yang lebih banyak sisi negatifnya dibandingkan sisi positif.

"Itu selalu diisi dengan istilah hari kasih sayang dan segala macam. Tetapi diekspresikan dengan interaksi yang banyak dilarang oleh agama, seperti terjadi pacaran bebas, dengan dalih ingin mengekspresikan rasa cinta," ujar Rafani kepada wartawan, Rabu (12/2).

Baca Juga

Rafani mengatakan, kebebasan berpacaran dan berhubungan bukan muhrim seperti itu tidak diperbolehkan khususnya oleh agama Islam. Sebagai bangsa Indonesia yang bangsanya religius dan menjunjung tinggi norma agama, norma asusila maka perayaan Valentine itu bertentangan. "Itu yang menjadi sorotan kami," katanya.

MUI Jabar pun, mengimbau agar anak muda Indonesia yang kental dengan adat ketimuran tidak banyak meniru budaya barat yang serba bebas. Karena, kebebasan yang selama ini dipertontonkan justru bisa merusak moral pemuda Indonesia.

Dengan penolakan perayaan valentine ini, kata dia, bukan berarti MUI menolak seluruh budaya barat. Namun, pengambilan sisi positif adalah hal penting yang harus dipikirkan. Budaya barat yang baik misalnya bekerja keras, tekun belajar, dan disiplin. "Itu yang patut ditiru, bukan pergaulan bebasnya," katanya.

MUI Jabar pun, kata dia, mendukung Pemkot Bandung melalui dinas pendidikan yang sudah mengeluarkan surat larangan kepada siswa untuk tidak merayakan hari Valentine. Karena, larangan ini dilakukan agar muda-mudi di Bandung terhindar dari prilaku maksiat. "Ya kalau itu melarang, kami setuju, walaupun kami belum lihat larangannya," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement