Rabu 12 Feb 2020 15:07 WIB

Lebih Baik Belajar di Tenda daripada Kelas Rawan Roboh

Sebagian siswa SDN 3 Cigorowong belajar di tenda darurat sejak Selasa (11/2).

Rep: Bayu Adji P/ Red: Yudha Manggala P Putra
Para siswa SDN 3 Cigorowong, Kabupaten Tasikmalaya, belajar di tenda darurat, Rabu (12/2). Sejumlah siswa lainnya mesti belajar di atas lantai beralaskan karpet dalam ruang kelas.Proses KBM dipindahkan ke tenda darurat dilakukan sejak Selasa (11/2).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Para siswa SDN 3 Cigorowong, Kabupaten Tasikmalaya, belajar di tenda darurat, Rabu (12/2). Sejumlah siswa lainnya mesti belajar di atas lantai beralaskan karpet dalam ruang kelas.Proses KBM dipindahkan ke tenda darurat dilakukan sejak Selasa (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagian siswa SDN 3 Cigorowong di Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, berlangsung di tenda darurat sejak Selasa (11/2). Empat ruang kelas di sekolah itu mengalami kerusakan dan dinilai tak aman lagi untuk digunakan.

Guru SDN 3 Cigorowong Yan Cahya (26 tahun) mengatakan, terdapat dua rombongan belajar (rombel) yang belajar di tenda darurat. Kelas I dan IV. Sementara dua rombel lainnya, yaitu kelas II dan III, digabungkan ke kelas yang bangunannya masih layak digunakan.

"Sejak kemarin belajar di sini (tenda darurat), sementara dua rombel lainnya digabung ke kelas lain.

photo
Para siswa SDN 3 Cigorowong, Kabupaten Tasikmalaya, belajar di tenda darurat, Rabu (12/2). Sejumlah siswa lainnya mesti belajar di atas lantai beralaskan karpet dalam ruang kelas.Proses KBM dipindahkan ke tenda darurat dilakukan sejak Selasa (11/2).

Ia menjelaskan, dua ruang kelas mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon tumbang pekan lalu. Sementara dua kelas lain berpotensi roboh karena sudah lapuk dan telah ditopang tiang bambu sejak dua bulan terakhir.

"Memang kondisi di dalam kelas itu bahaya. Apalagi yang ditopang itu struktur bangunannya sudah tidak layak," kata dia.

photo
Sejumlah warga dan guru membersihkan sisa material pohon tumbang yang menimpa atas SDN 3 Cigorowong, Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (3/2). Atap dua ruang kelas sekolah itu rusak akibat kejadian tersebut.

Yan menjelaskan, pihak sekolah mau tak mau memindahkan proses KBM ke tempat yang aman. Meski tidak nyaman, proses KBM di tenda darurat dinilai lebih aman daripada harus mengambil risiko tetap di dalam kelas.

"Saya sih menerima, daripada di dalam kelas takutnya roboh menimpa anak, yang tanggung jawab gurunya. Untuk sementara di tenda biar aman," kata dia.

Ia berharap, perbaikan kelas rusak di sekolahnya itu dapat segera dilaksanakan. Sebab, belajar di tenda dinilai sangat tidak kondusif. Jika turun hujan, menurut dia, pasti proses KBM akan terganggu karena air selalu menggenang di lapangan sekolah.

photo
Suasana belajar di SDN 3 Cigorowong, Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (4/2). Sebanyak empat ruang kelas di sekolah itu mengalami kerusakan.

Yan menambahkan, sejumlah siswa juga mengeluh ketika belajar di tenda. Karena pada pagi hari, udara di daerah itu cukup dingin. Sementara ketika mulai menjelang siang, para siswa juga mengeluh kepanasan.

Menurut dia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya telah datang ke sekolah itu. Dari hasil peninjauan itu, kata dia, kelas dianggap sudah tidak layak dan harus direhabilitasi. Namun, ia mengatakan, hingga saat ini belum ada kabar lanjutan terkait rehabilitasi. "Kita sih ingin secepatnya," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement