REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penyerang tim nasional (timnas) Indonesia, Irfan Haarys Bachdim, memutuskan tak memperpanjang kontrak di Bali United. Hal tersebut setelah pemain keturunan Belanda itu dipastikan bergabung dengan tim asal Sleman, PSS.
"Saya butuh tantangan baru," kata Irfan dalam konferensi pers di kandang PSS, Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (12/2).
Bagi para pendukung PSS, keputusan Bachdim tersebut menjadi akhir dari teka-teki yang mewarnai berbagai media sosial selama sepekan terakhir ini. Kabar terakhir sempat menyeruak bahwa eks pemain Consadole Sapporo itu batal bergabung dengan tim berjuluk Super Elang Jawa itu.
Akan tetapi, akhirnya fakta Bachdim merapat ke Sleman benar-benar terealisasi, Rabu siang, saat ia melalui akun instagramnya @ibachdim mengucapkan salam perpisahan kepada Bali United. Terlebih beberapa jam kemudian ia terpantau telah mendarat di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, ditemani sang istri, Jennifer Bachdim.
Irfan menjelaskan, dirinya membutuhkan tantangan baru karena telah berhasil membawa Bali United juara kompetisi Liga 1 musim lalu. Selain itu, dalam musim terakhirnya di Bali United ia juga tidak selalu menjadi pemain inti.
"Saya harus jujur juga. Usia saya sudah 31 tahun dan (musim lalu) tidak banyak bermain di Bali," kata Irfan.
Meskipun usianya sudah terbilang tua untuk ukuran pemain sepak bola, sebenarnya karier Irfan di Indonesia belum meredup. Tahun lalu, ia masih masuk bagian dari skuat timnas Indonesia yang bermain di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Selain karena membutuhkan tantangan baru, Irfan mengatakan, faktor lain yang berpengaruh pada keputusannya bergabung dengan PSS adalah keberadaan pelatih kepala PSS, Eduardo Perez. Irfan memang mengenal pelatih asal Spanyol itu saat sama-sama menjadi bagian skuat timnas Indonesia di bawah pelatih Luis Milla.
"Saya sudah meeting dengan pelatih. Saya percaya sama visi dia dan permainan yang dia inginkan. Hal itu seperti klub-klub di Eropa. Saya sangat senang," ujar pemain keturunan Belanda itu.
Ditanya targetnya bersama PSS, Irfan hanya ingin membawa PSS memperoleh hasil terbaik. Musim lalu, PSS yang baru tampil di Liga 1 setelah promosi musim sebelumnya mampu finis di urutan kedelapan klasemen akhir. "Semoga kami mendapatkan hasil terbaik musim ini dan saya bisa stay di PSS," kata Irfan.
Hal itu juga dipertegas agen Irfan yang juga kakak kandungnya, Fardy Bachdim. Ia menceritakan bahwa adiknya tersebut memiliki ambisi membawa Laskar Sembada menembus lima besar pada Liga 1 musim 2020 ini. "Ia ingin membawa tim muda ini finis di lima besar. Bahkan bila memungkinkan meraih juara. Mengapa tidak?" kata Fardy.
Sementara itu, manajer PSS Sleman, M Eksan, mengungkapkan Irfan akan berada di Sleman setidaknya selama setahun ke depan. "Satu tahun kontrak, sampai 2021," kata mantan penyerang PSS Sleman itu.
Di PSS, Irfan akan mengenakan nomor punggung 17. Sejauh ini, PSS sudah kehilangan sejumlah pilar musim lalu, sebut saja Sidik Saimima (Bali United), Ricky Kambuaya (Persebaya Surabaya), Haris Tuharea, Brian Fereira, dan Samuel Christianson (Madura United), dan Dave Mustaine (Arema FC). Termasuk, pelatih yang membawa PSS juara Liga 2 musim 2018, Seto Nurdiyantoro. Sedangkan satu nama yang baru bergabung adalah bek asal Australia, Aaron Evans.