REPUBLIKA.CO.ID, Kedudukan sultan-sultan Banten diakui bukan saja sebagai kepala pemerintahan yang memiliki otoritas tertinggi, melainkan juga sebagai kepala agama di wilayahnya. Lembaga-lembaga keagamaan mendapat perhatian, pengakuan serta perlindungan penuh dari sultan, terutama ulamanya.
Mereka termasuk kelompok kelas elite yang memiliki pengaruh besar terhadap jalannya pemerintahan atau masyarakat. Berikut tiga peran ulama pada masa Kerajaan Banten :
· Islamisasi
Sepeninggal Sunan Gunung Jati, putranya Hasanuddin melanjutkan islamisasi. Capaian progresif pun berhasil ditorehkan. Dia membangun tempat-tempat ibadah (Masjid agung Banten dan Pacinan) dan sarana pendidikan berupa pesantren di Kasunyatan.
· Melawan Penjajah
Rata-rata pimpinan pergerakan perlawanan itu adalah ulama seperti Kiai Wakhia, Kiai Wasyid, dan lain sebagainya. Ulama Banten bangkit melawan Belanda.
· Birokrat
Tidak sedikit kaum ulama yang ditempatkan di posisi terhormat dalam sistem administrasi negara. Lembaga tinggi pemerintah yang secara spesifik pengelolaannya diserahkan kepada kaum ulama yaitu Mahkamah Agung dengan gelar resminya Fakih Hajamuddin.
Pengolah: Nashih Nashrullah
Sumber: Kerajaan Islam Nusantara Abad XVI & XVII