Sabtu 30 Apr 2022 04:25 WIB

Penjelasan Mengapa Shalat Gugur tanpa Baca Surah Al-Fatihah

Shalat tanpa membaca surah Al-Fatihah dianggap tidak sah.

Red: Nashih Nashrullah
Shalat tanpa membaca surah Al-Fatihah dianggap tidak sah. Beribadah (ilustrasi)
Foto: Ajit Solanki/AP
Shalat tanpa membaca surah Al-Fatihah dianggap tidak sah. Beribadah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Surah al-Fatihah. Inilah surah yang memiliki kedudukan paling mulia dalam kitab suci Alquran. Bahkan Rasulullah SAW kerap menekankan keutamaan surah al-Fatihah ini, dalam setiap denyut kehidupan sosial maupun ibadah seorang Muslim. Bukan sekadar sebagai pembuka Alquran.  

Menurut Prof Muhammad Amin Aziz, dalam The Power of Al-Fatihah, surah yang termasuk deretan surah Makkiyah (yang turun sebelum hijrah) dan terdiri dari tujuh ayat itu, memang memiliki sejumlah keistimewaan, dibandingkan surah-surah lainnya. 

Baca Juga

Seperti dalam hadis Rasulullah, surah al-Fatihah merupakan surah yang tidak ada pada kitab-kitab terdahulu, selain Alquran. Pun di dalam Alquran sendiri, tidak ada yang menyamainya dalam hal kemuliaan makna serta kaidah.

Maka itulah, terkait dengan shalat sebagai kewajiban umat Islam, al-Fatihah merupakan unsur terpenting dalam ibadah itu. Dialah pembuka dari surat-surat lainnya, pun dikenal dengan sebutan as sab'ul matsani (tujuh yang diulang-ulang), karena dibaca berulang-ulang pada setiap raka'at shalat.