REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Biro Pengadaan Barang dan Jasa menjalin kerja sama dengan empat aplikator penyedia jasa tiket online.
Menurut Kepala Biro Pengadaan dan Jasa Setda Jabar, Ika Mardiah penerapan inovasi di sektor pengadaan jasa untuk perjalanan dinas ini merupakan arahan dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
“Pak Gubernur meminta agar pembelian tiket pesawat bisa dilakukan online, agar murah dan cepat,” ujar Ika kepada wartawan di Bandung, Rabu (12/2).
Ika mengatakan, kerja sama dengan empat aplikator tiket online tersebut antara lain dengan Tiket.com, Traveloka, Aerotravel dan Voltras. Perjanjian kerja sama rencananya akan digelar pada Februari ini. “Nanti secara teknis penandatanganan kerjasama oleh Pak Sekda,” katanya.
Selain murah, kata dia, efisiensi akan terjadi jika inovasi ini sudah diterapkan. Berdasarkan catatannya, tahun lalu anggaran perjalanan dinas seluruh dinas di Pemprov Jawa Barat mencapai Rp37 miliar. “Sekarang tiket pesawat bisa pilih yang mana saja dari penyedia jasa online yang lebih murah,” katanya.
Keuntungan kedua, kata dia, adalah transparansi. Menurutnya penyedia jasa yang bekerja sama juga memberikan data untuk dipantau pihaknya agar terhindar dari modus penyalahgunaan perjalanan dinas. “Ada yang pesan tiket pesawat tapi tidak berangkat, tapi boarding passnya itu ada, ini untuk menghindari hal-hal seperti ini,” katanya.
Teknis pembelian tiket online ini, kata dia, nantinya setiap organisasi perangkat daerah akan memiliki akun tersendiri di setiap penyedia jasa. Saat memesan tiket, ada fitur untuk memasukan surat tugas sebagai bukti perjalanan dinas aparatur sipil negara (ASN). “Nama booker dan issued juga beda,” kata Ika.
Terobosan ini, kata Ika, memang cukup progresif karena provinsi lain belum menggunakan layanan online sebagai basis pembelian tiket perjalanan dinas. “Jawa Barat menjadi provinsi yang pertama menggunakan aplikasi online untuk pembelian tiket pesawat online,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tiket dan akomodasi perjalanan dinas aparatur sipil negara didorong membeli via online agar terjadi efisiensi anggaran.
"Perjalanan dinas sekarang harus beli online itu satu keputusan besar. Selama ini masih tidak efisien karena dananya tidak sedikit yang dikelola oleh urusan itu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Bandung, Sabtu (28/12) lalu.
Menurut Emil, anggaran untuk perjalanan dinas jika mengandalkan sistem pembelian via agen perjalanan seperti yang dilakukan saat ini biayanya lebih mahal. Meski tidak murah, pembelian tiket dan akomodasi via aplikasi online diyakini lebih efektif dan efisien.