Rabu 12 Feb 2020 16:42 WIB

PGN Grup Layani Kebutuhan Gas Proyek RDMP Balongan

Pemanfaatan gas bumi untuk RU Balongan akan optimasi biaya operasi kilang

Pekerja menyelesaikan pembuatan tangki LPG milik Pertamina EP di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Pemanfaatan gas bumi untuk RU Balongan akan optimasi biaya operasi kilang
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pekerja menyelesaikan pembuatan tangki LPG milik Pertamina EP di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Pemanfaatan gas bumi untuk RU Balongan akan optimasi biaya operasi kilang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk berkomitmen untuk terus meningkatkan penyaluran gas bumi ke berbagai segmen. Dalam merealisasikan penyaluran gas yang optimal, PGN berkontribusi untuk penyalurkan pasokan gas ke Refinery Unit (RU) Balongan.

Pemanfaatan gas bumi untuk RU Balongan memberikan nilai tambah yang positif untuk meningkatkan utilisasi gas bumi, optimasi biaya operasi kilang maupun pemanfaatan LPG sebagai energi berbasis fosil yang lebih tepat guna.

Baca Juga

Sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 06 tahun 2016, RU Balongan merupakan kilang gas prioritas, sehingga pasokan gas dari Pertamina Grup akan diprioritaskan untuk RU Balongan. Dalam proyek ini, Pertamina akan menggandeng PGN sebagai subholding gas untuk penyaluran gasnya. Terlebih saat ini terdapat kebutuhan tambahan gas untuk RU Balongan sebesar 10-15 BBTUD.

“Penyaluran gas bumi ke kilang Pertamina Balongan merupakan salah satu proyek strategis PGN dalam rangka konversi bahan bakar minyak dan LPG menjadi gas bumi,” ungkap Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, Rabu, (12/2).

Dengan kegiatan usaha tersebut, RU Balongan VI membutuhkan pasokan gas sekitar 40 BBTUD. Saat ini PGN grup melalui PT Pertagas telah melayani kebutuhan pengangkutan gas bumi sebesar 25 BBTUD dan pemenuhan kebutuhan gas bumi sekitar 5 BBTUD. Dengan proyek pengalihan penyaluran gas, hal ini dapat mengefisiensi penggunaan energi.

PGN akan melaksanakan proyek gasifikasi kilang Pertamina yang saat ini menggunakan BBM maupun LPG. Terdiri dari 5 lokasi kilang, termasuk program RDMP salah satunya RDMP Balongan dengan total volume penyaluran jangka pendek sebesar 90 BBTUD atau setara dengan 16,4 ribu BOEPD.

Menurut Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso, optimalisasi penyaluran pasokan gas ke RU Balongan dapat meningkatkan manfaat bagi Pertamina Group sebesar 57 Juta USD per tahun. “Hal ini juga sejalan dengan rencana strategis PGN salah satunya adalah program Refinery Development Master Plan (RDMP‎) untuk mencapai efisiensi energi kilang Pertamina,” ungkapnya.

Refinery Unit Balongan merupakan kilang minyak Pertamina yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat. Adapun kegiatan usaha utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM, non BBM, dan Petrokimia. Produk unggulan RU Balongan antara lain gasoline, kerosene, industrial diesel fuel, propylene, LPG, decant oil, dan fuel oil.

“RU Balongan termasuk sebagai kilang yang relatif baru yang sudah menerapkan teknologi terkini, sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. RU VI Balongan juga mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia. Dengan demikian, PGN yakin dengan pasokan gas yang handal, maka RU Balongan dapat beroperasi secara optimal dan efisien,” ujar Rachmat.

PGN berharap optimalisasi penyaluran gas untuk RU Balongan dapat menunjang kelancaran kegiatan operasi, sekaligus semakin mendekatkan PGN dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional melalui distribusi gas bumi yang aman, handal, efisien, dan berwawasan lingkungan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement