REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW — Dua warga China yang dirawat karena terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19) di Rusia pada bulan lalu, kini telah sepenuhnya pulih. Para pejabat di negara itu mengatakan mereka dapat dipulangkan dari rumah sakit pada pekan ini.
Seorang turis dari China yang dirawat di rumah sakit wilayah Zabaykalye di timur Siberia dinyatakan sembuh pada Rabu (12/2) setelah serangkaian tes yang dilakukan menunjukkan bahwa infeksi virus corona tidak ada lagi di tubuhnya. Ia dinyatakan sehat sepenuhnya dan dipastikan tidak akan membahayakan orang-orang di sekitarnya.
Sementara, satu warga China lainnya pada Selasa (11/2) dinyatakan sehat setelah dirawat di sebuah rumah sakit di wilayah Tyumen di Siberia barat. Pasien adalah seorang mahasiswi dan menderita penyakit ringan akibat infeksi COVID-19.
Rusia melaporkan dua kasus di negara itu pada 31 Januari lalu. Sejak dimulainya wabah virus corona pada akhir Desember 2019, pemerintah negara itu menghentikan sebagian besar jalur lalu lintas udara ke China.
Demikian dengan semua jalur kereta api yang menghubungkan Rusia ke China dan Korea Utara (Korut) yang harus ditangguhkan sementara waktu. Perbatasan darat Rusia dengan China dan Mongolia juga telah ditutup.
Selain itu, Pemerintah Rusia juga melakukan sejumlah langkah mencegah penyebaran virus corona dengan berhenti mengeluarkan visa kerja bagi warga China, termasuk pelajar dari Negeri Tirai Bambu yang pergi untuk liburan Tahun baru Imlek. Para mahasiswa diminta untuk tidak melanjutkan studi terlebih dahulu di universitas-universitas di Rusia hingga 1 Maret mendatang.
Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin juga mengatakan warga asing yang terbukti terinfeksi virus corona kemungkinan akan mulai dideportasi. Meski demikian, belum ada informasi lebih lanjut kapan hal itu dilakukan.