REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendeteksian virus corona jenis baru di Indonesia telah dilakukan sesuai dengan prosedur dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Demikian dengan alat-alat dan kelengkapan medis penunjang lainnya untuk mendetaksi virus ini juga sama dengan sejumlah negara lainnya, seperti di Amerika Serikat (AS) dan China.
“Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak Desember 2019 sudah menyiapkan kelengkapan dan alat-alat pendeteksi virus corona. Alat pendeteksi ini dari AS dan persis sama dengan yang digunakan di China dan negara itu sendiri,” ujar Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Melki Laka Lena kepada Republika, Rabu (12/2).
Melki mengatakan wabah virus corona yang dianggap sebagai darurat kesehatan global memang telah memicu kekhawatiran secara luas, khususnya di China dan sejumlah negara terpapar lainnya. Namun, ia menjelaskan bahwa di indonesia dari 200 orang yang diduga membawa virus ini, setelah dilakukan pemeriksaan dan penanganan sesuai prosedur WHO selama 14 hari, tidak ada satupun terbukti positif.
Lebih lanjut, Melki menuturkan bahwa karantina warga Indonesia yang berasal dari Wuhan, China di Natuna telah dilakukan sepenuhnya sesuai prosedur WHO. Ia juga mengatakan prosedur itu dilakukan secara keseluruhan, tanpa membedakan masing-masing individu, sekalipun pejabat pemerintahan yang datang dari kota pusat infeksi virus corona tersebut.
“Kami tim dari Komisi IX DPR RI juga akan melakukan peninjauan langsung ke Natuna dan melihat penanganan WNI berjalan sesuai prosedur, serta memastikan masyarakat tidak perlu khawatir, namun tetap melakukan antisipasi yang diperlukan,” jelas Melki.
Melki mengatakan pemerintah tetap harus bersiap menghadapi wabah virus corona, meski saat ini statusnya masih aman di Indonesia. Ia menegaskan bahwa seluruh tim medis dapat menjalankan prosedur untuk penanganan penyakit akibat virus ini dan seluruh alat-alat yang diperlukan pada posisi siap.
“Apa yang kami khawatirkan juga adalah adanya pola penyebaran baru, jadi penularan antar manusia yang sekalipun tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah Wuhan atau China. Ini Kemenkes harus siap siaga,” ujar Melki.
Melki juga mengingatkan bahwa WHO melalui perwakilan untuk Indonesia, Navaratnasamy Paranietharan mengatakan secara konsisten bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk menangani penularan virus corona baru ini. Pernyataan tersebut datang setelah Navaratnasamy melakukan sejumlah pengecekan terhadap fasilitas-fasilitas kesehatan di Tanah Air, seperti laboratorium, rumah sakit, dan prosedur-prosedur medis di pintu-pintu perbatasan negara, seluruhnya telah sesuai prosedur WHO.
“Karena itu, untuk kemampuan untuk deteksi virus corona di Indonesia tidak perlu diragukan,” tambah Melki.