Rabu 12 Feb 2020 17:47 WIB

Pemkab Jayawijaya Tagih Janji Pembangunan Pascakerusuhan

Pemerintah pernah berjanji membangun sekolah bagi warga terdampak kerusuhan

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Mendagri Tito Karnavian (keempat kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keempat kiri), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri), Gubernur Papua Lukas Enembe (kelima kiri) dan Bupati Jayawijaya John Richard Banua (kedua kiri) mengamati bangunan yang terbakar saat kerusuhan lalu di Kantor Bupati Jayawijaya, Wamena, Papua, Senin (28/10/2019).
Foto: Antara/Anyong
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Mendagri Tito Karnavian (keempat kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (keempat kiri), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri), Gubernur Papua Lukas Enembe (kelima kiri) dan Bupati Jayawijaya John Richard Banua (kedua kiri) mengamati bangunan yang terbakar saat kerusuhan lalu di Kantor Bupati Jayawijaya, Wamena, Papua, Senin (28/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, masih menunggu janji Mendikbud Muhadjir Effendy yang akan membangun sekolah bagi warga terdampak kerusuhan 23 September 2019. Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengaku telah merintahkan staf dinas pendidikan setempat untuk mengawal janji menteri tersebut.

"Walau menterinya telah diganti namun saat itu ada staf yang ikut dalam rombongan dan mereka mengetahui janji itu," katanya.

Muhadjir Effendy yang kini menjabat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pernah berjanji membangun ulang satu ruang kepala sekolah yang dibakar saat rusuh.

"Kalau perbaikan kaca-kaca yang pecah semuanya pemda sudah bantu. Untuk sekolah yang salah satu ruangannya terbakar kami masih menunggu janji pembangunan," katanya.

Wakil Kepala SMP YPPK Santo Thomas, Yohanes Bosco Huler mengatakan janji menteri adalah membangun ulang ruang kepala sekolah yang dibakar menjadi dua lantai.

Tiga hari setelah kedatangan menteri tanggal 15 Oktober 2019 untuk mengunjungi sekolah terdampak, seorang staf kementerian pendidikan sudah datang mengukur luas ruang kepala sekolah tersebut.

"Setelah kunjungan sampai hari ini pun kami belum dapat berita dari kementerian khususnya staf yang ditugaskan menindaklanjuti perintah menteri saat itu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement