REPUBLIKA.CO.ID, TASHKENT -- Uzbekistan mengirim pakaian pelindung, masker serta sarung tangan seberat 40 ton ke China, yang tengah dilanda virus corona. Tim dari pemerintah negara Asia Tengah tersebut mengimkan bantuan pada Rabu (12/2) saat pesawat kargo militer bertolak dari ibu kota Tashkent.
Pemerintah Uzbekistan menghentikan semua penerbangan rutin ke China yang juga investor sekaligus mitra dagang utama mereka. Penghentian itu lantaran wabah virus corona baru, yang muncul di wilayah tersebut pada akhir tahun lalu.
Otoritas China melaporkan bahwa pihaknya mengalami kekurangan peralatan medis untuk perlindungan. Kabinet Tashkent melalui pernyataan mengatakan sedang mempersiapkan pengiriman kedua. Tak disebutkan secara spesifik apakah pesawat tersebut akan mendarat di Kota Wuhan, pusat wabah virus corona, di Beijing atau lokasi lainnya di China.
Sebelumnya sejumlah negara juga memberikan bantuan kepada China dalam mengatasi virus yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebut dengan nama COVID-19 itu.