Rabu 12 Feb 2020 20:34 WIB

Perbasi Harap Paspor Indonesia Prosper dan Jawato Keluar

Presiden Joko Widodo dilaporkan segera menandatangani keputusan naturalisasi Prosper.

Pebasket Indonesia Patriots Lester Prosper (kedua kanan) mencoba melewati pertahanan tim basket Satya Wacana Salatiga (SWS) saat pertandingan seri keempat IBL Pertamax 2020 di GOR Amongrogo, DI Yogyakarta, Sabtu (8/2/2020).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Pebasket Indonesia Patriots Lester Prosper (kedua kanan) mencoba melewati pertahanan tim basket Satya Wacana Salatiga (SWS) saat pertandingan seri keempat IBL Pertamax 2020 di GOR Amongrogo, DI Yogyakarta, Sabtu (8/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) berharap proses naturalisasi Lester Prosper dan Brandon Jawato segera rampung sebelum timnas basket putra Indonesia melakoni laga kualifikasi FIBA Asia pada 20-23 Februari ini. Indonesia menghadapi Korea Selatan pada 20 Februari, dilanjutkan melawan Filipina tiga hari berselang di Mahaka Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Untuk itu, kami harapkan (proses naturalisasi) bisa beres. Sebab, dengan pemain naturalisasi bisa membantu kita banyak tapi kalau tidak, ya harus fight dengan pemain yang ada," ujar Ketua PP Perbasi Danny Kosasih di Jakarta, Rabu (12/2).

Baca Juga

Menurut dia, kabar terbaru bahwa Presiden Joko Widodo akan segera menandatangani keputusan naturalisasi dua pemain tersebut. Rencananya Jokowi akan menandatanganinya hari ini. Itu artinya Prosper dan Jawato akan resmi berpaspor Indonesia.

Prosper dan Jawato masuk dalam 12 susunan pemain Kualifikasi Piala Basket Asia yang sudah menjalani persiapan sejak akhir tahun 2019 lalu. Keduanya juga telah memperkuat Indonesia Patriots di IBL.

"Yang saya dengar akan ditandatangani Presiden hari ini. Ya, kita tunggu saja," kata dia.

Prosper saat ini berpaspor Dominika. Sementara Jawato beribu Amerika Serikat dan berayah Bali. Namun ia tak punya paspor Indonesia.

Menurut Danny, kehadiran dua pemain asing ini sangat diperlukan timnas basket Indonesia agar bisa bersaing dengan Filipina dan Korea Selatan pada sesi pertama.

Di sisi lain, kata dia, bahwa tahapan sebelum dan proses naturalisasi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perbasi harus mengakomodasi kebutuhan pemain tersebut sampai proses naturalisasi selesai.

"Soalnya kita kalau mepet gini kalau nggak keluar (paspor WNI) kan sayang. Pasti adalah sesuatu yang kita lihat. Cuma jangan sampai federasi internasional melihat, kok kenapa naturalisasi tak selesai, apakah negaranya tak dukung, enggak enak itu. Tapi yang penting kita sudah melakukan dan usaha yang terbaik," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement