REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan, pemeriksaan silang antara dua laboratorium berbeda untuk deteksi Coronavirus disease 2019 (Covid-19) diperlukan. Itu dapat memperkuat kepercayaan masyarakat Indonesia dan internasional bahwa di Indonesia memang saat ini tidak terdapat kasus positif virus COVID-19.
"Laboratorium Eijkman dapat berperan sebagai laboratorium pembanding untuk konfirmasi," kata Deputi Kepala Bidang Penelitian Translasional Lembaga Biologi Molekuler Eijkman David H Muljono dalam seminar Menyikapi Virus Corona Covid-19: Dari Lembaga Eijkman untuk Indonesia di kantor lembaga itu, Jakarta, Rabu.
Selain sebagai lembaga pembanding, Lembaga Eijkman juga dapat berperan secara strategis sebagai laboratorium yang langsung memeriksa sampel klinis dari pasien terduga, termasuk warga negara Indonesia yang dievakuasi atau yang diduga pasien, atau laboratorium pembanding/konfirmasi. David mengungkapkan, lembaganya memiliki kapasitas dan kemampuan dalam mendeteksi secara sensitif dan spesifik keberadaan virus Covid-19 dalam sampel klinis melalui pendekatan bio-molekuler.
Jumlah korban tewas akibat wabah virus corona tipe baru di daratan China hingga Selasa (11/1) mencapai 1.113 orang, naik 97 orang dari hari sebelumnya. Infeksi baru disebut turun ke level terendah sejak Januari 2020. Data itu dipublikasikan Komisi Kesehatan Nasional pada Rabu.