REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mushaf kuno Alquran di Indonesia Timur ternyata banyak ditemukan di Sulawesi dan Maluku. Mushaf-mushaf kuno tersebut dijelaskan secara lengkap dalam buku berjudul “Mushaf Kuno Nusantara: Sulawesi dan Maluku” ini.
Dengan ditemukannya mushaf kuno Alquran tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya Indonesia Timur memiliki warisan keislaman yang cukup kaya. Penemuan mushaf kuno Alquran tersebut juga menunjukkan bahwa ulama nusantara telah mengajarkan Islam sejak lama di Indonesia Timur.
Mushaf-mushaf dari Indonesia Timur sangat penting dalam peta penyalinan mushaf di nusantara. Ini dapat dilihat paling tidak dari empat hal sekaligus, yaitu dari usia naskah, luasnya persebaran mushaf, lengkapnya kandungan mushaf, dan iluminasinya. Keempat hal tersebut tampak dalam sejumlah mushaf yang disalin dalam tradisi Bugis.
Dikutip dari pengantara buku “Mushaf Kuno Nusantara: Sulawesi dan Maluku”, sejak dulu suku Bugis telah menyebar banyak ke wilayah nusantara. Persebaran dan pengaruh Bugis tersebut tampak dalam mushaf-mushaf, khususnya dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.
Namun, mushaf Alquran di Indonesia Timur tidak hanya dari Bugis. Penyalinan mushaf juga dilakukan oleh masyarakat muslim lainnya yang tinggal di berbagai wilayah kepulauan Indonesia Timur, seperti masyarakat muslim Buton dan Maluku.
Pengalaman peneliti LPMQ dalam melakukan penelusuran naskah di beberapa tempat di Maluku, masyarakat memandang bahwa naskah-naskah keagamaan merupakan warisan keluarga yang dijaga secara turun-temurun.
Namun, sayangnya sebagian masyarakat terkadang kurang berhati-hati dalam menjaga khazanah tersebut, sehingga kondisi naskah sebagian sangat memperhatikan. Sampai saat ini mungkin masih banyak mushaf kuno yang tersimpan di Indonesia Timur. Karena itu, para peneliti diharapkan bisa menemukan warisan ulama nusantara tersebut.
Muhyiddin