REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), mengatakan bahwa partainya tidak akan masuk pada koalisi pemerintahan dan tidak juga sebagai oposisi. Hal itu disampaikannya usai menutup Kongres V PAN yang di laksanakan di Hotel Claro, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu.
"Kami tidak masuk koalisi dan tidak oposisi, Saya kan tidak dukung Pak Jokowi, Ya nggak mungkin kami bisa masuk ke sana, biarkan saja KAMI seperti ini," kata mantan Ketua MPR RI ini.
Zulkifli menyampaikan bahwa partainya akan menjadi mitra yang kritis bagi pemerintah. PAN akan memberikan masukan dan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh negeri ini.
"Jadi kalau masuk tidak, tapi kalau oposisi juga tidak, Kami akan menjadi mitra yang kritis, bisa memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi bangsa ini," ujarnya.
Zulkifli juga mengungkapkan, jika partainya masuk ke oposisi, maka itu akan menjadi kerugian bagi PAN sendiri. Terlebih, predikat oposisi identik dengan partai lain.
"Kalau oposisi itu sudah diambil tagline-nya oleh Partai Keadilan Sejahtera. Kalau kami ikut masuk ke situ akan sangat merugikan kami, saya yakin itu," katanya.
Zulkifli juga menyampaikan bahwa PAN tidak mungkin maju sendiri di ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Apalagi, pemilihan presiden (pilpres). Karena itu, ia menyatakan, suka atau tidak suka pihaknya perlu memiliki banyak teman untuk bisa berada di posisi ketiga pada Pemilu 2024.
"Karena itu kami harus menentukan positioning dengan siapa kami berteman, paling tidak kami bermusuhan dengan banyak orang," ujarnya.