REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim Nurcholis mengungkapkan, tingkat kehadiran peserta tes Computer Assisted Test (CAT) CPNS Pemprov Jatim selama 4 hari, tepatnya mulai 8–11 Februari, mencapai 91 Persen. Tes CPNS tersebut diselenggarakan di Graha Unesa Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. Sementara, untuk tingkat kehadiran peserta tes pada Rabu (12/2), dan hari ini, masih didata.
"Selama empat hari tersebut, jumlah peserta yang hadir 9.783 orang dan 1.017 peserta tidak hadir. Jumlah kehadiran tersebut sudah cukup tinggi dan hampir sama dengan tes tahun lalu," kata Nurcholis dikonfirmasi Kamis (13/2).
Nurcholis mengatakan, persaingan peserta tes CPNS Pemprov Jatim tahun ini juga terbilang cukup ketat. Dimana satu formasi CPNS, diperebutkan sekitar 30 orang peserta. Jumlah peserta yang lolos seleksi administratif dan mengikuti tes kompetensi dasar menggunakan sistem CAT tercatat 54.600 peserta. Sedangkan formasi yang dibutuhkan 1.817 orang.
"Dengan demikian, jika dirata-ratakan, satu peserta harus bersaing dengan 30 peserta lainnya untuk mendapatkan satu formasi CPNS atau jika dihitung persentase peluang lolosnya sebesar 3,3 persen," ujar Nurcholis.
Nurcholis mengatakan, tes dilangsungkan selama 19 hari terhitung mulai 8-26 Februari 2020. Di hari pertama, tes digelar tiga sesi. Sementara di hari kedua hingga hari terakhir, tes digelar lima sesi. Tiap sesi tes CAT diikuti 600 peserta. “Dibandingkan dengan tes di daerah lain, Provinsi Jatim ini peminatnya paling banyak," ujar Nurcholis.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jatim, Benny Sampirwanto mengatakan, transparansi pelaksanaan rekruitmen CPNS telah berjalan dengan baik. Dimana semua pihak bisa langsung melihat hasil tesnya secara real time. Transparansi ini juga sebagai perwujudan Program Nawa Bhakti Satya Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, yakni Jatim Amanah.
"Pada poin Nawa Bhakti Bhakti kedelapan yakni Jatim Amanah, Pemprov Jatim menegaskan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, dan anti korupsi dengan berbasis IT,” kata Benny.