REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan 238 warga negara Indonesia yang dipulangkan dari Wuhan, Cina, dan menjalani observasi di Natuna, dalam kondisi sehat. Ratusan WNI itu tidak terindikasi tertular virus novel corona (Covid-19) dan siap dipulangkan ke daerah masing-masing.
"Mereka yang diobservasi dan diperiksa medis, Insya Allah semua sehat. Tinggal kita siapkan agar keluarga dan masyarakat di lingkungan tempat mereka tinggal serta mau menerima kepulangannya" ujarnya seperti dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2).
Terkait suspek terduga pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia telah dilakukan pemeriksaan specimen dari pasien-pasien tersebut per tanggal 11 Februari 2020 telah diterima 70 spesimen, 68 specimen hasilnya negatif, dan dua spesimen masih dalam proses. Guna lebih memastikan serta meyakinkan proses maupun fasilitas laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan sampel terduga terinfeksi Covid-19, Menko PMK mengunjungi salah satu laboratorium tempat pengujian sampel yang terduga terinfeksi virus tersebut.
Menurutnya, fasilitas yang ada di laboratorium tersebut sangat lengkap dan berkualitas. Mulai dari ketersediaan alat deteksi Covid-19 yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan ketersedediaan primernya. Dengan alat tersebut waktu pemeriksaan relatif singkat yakni hanya sekitar dua jam, dan mampu memperoleh hasil yang akurat mengenai keberadaan Covid-19.
"Tidak butuh waktu lama, dengan alat PCR yang kita punya, dalam waktu dua jam kita sudah bisa mengetahui apakah ada Covid-19 itu atau tidak. Bahkan pilihannya hanya ada atau tidak," ujarnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, wabah Covid-19 telah menyebar ke beberapa negara dalam kurun waktu relatif singkat dan cukup mengkhawatirkan dunia. Selain jumlah korban yang terus bertambah, tidak semua negara dinilai siap untuk mengantisipasi kemungkinan masuk dan menyebarnya virus corona.
Indonesia sempat disebut-sebut sebagai salah satu negara yang diragukan kemampuannya dalam mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Namun dengan ketersediaan laboratorium yang disertai fasilitas lengkap, pemerintah berani memastikan bahwa bahwa Indonesia siap dan mampu mengantisipasi Covid-19.
"Dengan jumlah PCR yang cukup memadai, dalam waktu sehari kita bisa meneliti lebih dari 1.000 sampel. Sehingga demikian bisa saya sampaikan kepada masyarakat Indonesia dan tentu saja negara lain yang selama ini meragukan kemampuan Indonesia, saya bisa pastikan kita mampu," katanya.