REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyayembarakan desain Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang akan dibangun di Kabupaten Magelang. "Sayembara desain MAJT yang terbuka untuk umum ini sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam mendukung setiap program pemerintahan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (13/2).
Dia mengatakan melibatkan semua pihak sebagai bentuk partisipasi. "Mereka tentu senang, 'ya, kami ikut membangun Jateng, itu desain saya, ada filosofinya'," katanya.
Ganjar menjelaskan pembangunan MAJT di Kabupaten Magelang merupakan cerminan upaya pengamalan nilai-nilai Pancasila. Masjid Agung Jawa Tengah rencananya dibangun di sekitar kawasan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, tempat rumah ibadah seperti Gereja Ayam Jago dan kelenteng berada.
"Maka saya ingin ada Islamic Center di kawasan itu. Jadi komplit, jaminan Pancasilanya jalan," katanya.
Saat ditanya mengenai desain bangunan masjid agung yang diinginkan, Ganjar hanya mengatakan, "Desainnya harus unik dan menarik, pokoknya harus beda," ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya Jawa Tengah AR Hanung Triyono mengatakan sayembara desain MAJT Magelang dibuka mulai Senin (10/2) dan akan ditutup pada 31 Maret 2020. Pengumuman pemenang sayembara akan disampaikan 21 April 2020. Sayembara desain MAJT Magelang terbuka untuk peserta perorangan, kelompok, dan badan usaha.
"Kami akan mengambil enam kategori juara. Juara pertama mendapatkan Rp 75 juta, juara kedua Rp 50 juta, dan juara ketiga Rp 25 juta. Selain itu, ada pula hadiah untuk juara harapan satu sebesar Rp 15 juta, harapan dua Rp 10 juta, dan harapan tiga Rp 5 juta," katanya.
Selain mendapatkan hadiah, pemenang sayembara akan dilibatkan dalam proses pembangunan MAJT di Magelang. "Mereka akan bekerja sama dengan penyedia jasa konsultasi perencanaan untuk mengembangkan hasil konsep menjadi dokumen teknis," kata Hanung.