REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, Jawa Timur, membantah kabar yang beredar di media sosial mengenai bayi yang meninggal dunia karena imunisasi. Dinkes mengaku sudah mengklarifikasi langsung hal itu ke petugas medis yang menangani.
"Sampai saat ini berdasarkan teori dan penelitian tidak pernah ada imunisasi menyebabkan kematian. Tidak benar jika ada bayi meninggal dunia karena imunisasi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Agus Mulyadi di Sampang, Kamis (13/2).
Agus mengatakan bahwa penyebab kematian bayi berumur 15 hari itu bukan imunisasi. "Kami telah melakukan klarifikasi kepada petugas medis yang menangani kasus ini, dan yang dilakukan adalah sesuai dengan prosedur layanan medis yang telah ditetapkan," katanya.
Di media sosial beredar kabar mengenai kematian bayi berumur 15 hari bernama Nur Aqifahdi Dusun Klobur, Desa Sawah Tengah, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, usai mendapat imunisasi BCG pada 11 Februari.
Anak pertama pasangan Zainal Arifin (31) dan Novita Sari (21) itu dikabarkan sakit dan kemudian meninggal dunia empat jam setelah mendapat suntikan vaksin.
Zainal mengatakan anaknya sehat sebelum mendapat suntikan vaksin BCG di Polindes Desa Sawah Tengah.
"Awalnya tidak sakit dan kondisinya sehat bugar sebelum divaksin, selang disuntik kondisi tubuh anak saya mulai berubah, tubuhnya panas diare dan menangis terus sempat kayak molet-molet semacam kejang, dibawalah ke Ibu Bidan Maya tadi, pas sampai disana bilang sudah meninggal," ujarnya.
"Memang ada bekas biru kayak lebam itu, tahu kalau ada kelainan saat hendak dimakamkan," katanya mengenai kondisi bagian pipi dan hidung bayinya.