Kamis 13 Feb 2020 13:42 WIB

DPR: Surat Pengganti Wahyu Dikirim ke Istana Usai Paripurna

DPR harus menggelar paripurna terlebih dahulu sebelum mengirim ke Istana.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Sekjen DPR Indra Iskandar
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Sekjen DPR Indra Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR belum menyerahkan surat penggantian Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan ke Istana. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar mengatakan DPR harus menggelar paripurna terlebih dahulu sebelum mengirim ke Istana.

"Harus diparipurnakan dulu," kata Indra kepada Republika.co.id, Kamis (13/2).

Baca Juga

Indra menjelaskan paripurna akan digelar setelah pimpinan DPR dan pimpinan fraksi menggelar rapat badan musyawarah (bamus). DPR akan segera mengirimkan surat pengganti Wahyu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Prinsipnya segera,  ini sudah dilaporkan ke pimpinan DPR," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR Azis Syamsuddin mengaku telah menerima surat terkait penggantian mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan dari Komisi II DPR. Selanjutnya pimpinan DPR akan memproses surat tersebut di rapat bamus.

"Sudah, sudah kami terima dari komisi ii dan segera kita administrasikan untuk dibawa ke tingkat bamus nanti," kata Azis di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (12/2).

Ia tidak mengetahui secara pasti kapan surat tersebut akan diproses ke Istana. Namun dirinya mengaku sudah membaca dan mendisposisi surat tersebut.

"Kalau saya sudah baca, saya sudah disposisi tergantung dari kesekjenan memprosesnya aja," ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa pengganti Wahyu Setiawan adalah I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi. Raka Sandi adalah peraih suara terbanyak nomor setelah tujuh anggota terpilih. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement