REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Kerja (Panja) Komisi III DPR menggelar rapat dengan Jaksa Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung terkait penyidikan kasus Asuransi Jiwasraya, Kamis (13/2). Rapat yang dijadwalkan digelar pukul 10.00 WIB digelar tertutup.
"Rapatnya kami bikin rapat tertutup supaya penyidik tidak ragu-ragu untuk membuka apa yang bisa dibuka," kata Ketua Komisi III Herman Hery ditemui sebelum rapat digelar, Kamis (13/2).
Herman menuturkan, tujuan digelar dari rapat tersebut agar panja mengetahui apa rencana jampidsus dalam penyidikan kasus jiwasraya. Termasuk, imbuhnya, sudah sampai dimana dan akan melebar kemana kasus tersebut.
"Tujuan dari panja ini adalah bagaimana caranya penyidik kejaksaan bisa menarik kembali uang yang sudah keluar, yang sudah diambil mereka kemudian menyita seluruh aset asetnya dan memanggil pihak pihak yang diduga ada kaitan dengan para tersangka ini," ujarnya.
Herman mengatakan, komisi III akan fokus pada penegakan hukum. Selain itu juga komisi III bakal lebih fokus dalam upaya menarik kembali uang dan aset yang sudah dilarikan. "Kami ingin mengembalikan aset-aset yang sudah diambil, uang hasil kejahatan yang sudah disembunyikan. jadi mungkin juga akan panggil PPATK," ujarnya
Selain itu, rencananya komisi III DPR juga akan memanggil Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Herman menjelaskan pemanggilan OJK oleh komisi III bukan dalam konteks urusan keuangan.
"Kami mau lihat pengawasannya sampai bisa terjadi tindak pidana ini, bagaimana dan apa yang dilakukan OJK? kami merasa sepertinya apakah ini ada pembiaran, tahu tapi dibiarkan," ujarnya.