Kamis 13 Feb 2020 16:23 WIB

Produksi Sampah di TPA Cipayung Capai 1.400 Ton per Hari

Kondisi TPA Cipayung sudah overload.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja membawa plastik yang dikumpulkan di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat, Jumat (6/2/2020).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pekerja membawa plastik yang dikumpulkan di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat, Jumat (6/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID,  DEPOK -- Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Iyay Gumilar mengatakan, setiap hari ada 900 hingga 1.400 ton sampah warga Depok yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.  "Kondisi ini sudah over load, makanya kita sangat berharap sekali segera dapat melakukan pemindahan pembuangan sampah ke TPA Regional Lulut-Nambo di Kabupaten, Bogor, Jawa Barat yang sudah direncanakan sejak 2018 lalu," ujar Iyay di Kantor DLHK Kota Depok, Kamis (13/2).

Menurut Iyay, pihaknya juga telah menyiapkan anggaran untuk pemindahan sampah sebanyak 500 hingga 700 ton per hari ke TPA Lulut Nambo. "Kalau sudah buang sampah di Nambo, volume sampah di TPA Cipayung kemungkinan berkurang sekitar 200 hinga 300 ton sampah per hari," terangnya.

Baca Juga

photo
Pekerja mengumpulkan plastik untuk dijual di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat, Jumat (6/2/2020).

Dia mengutarakan, selain itu, jumlah sampah dapat dikurangi dengan juga memanfaatkan bank-bank sampah dan UPS (Unit Pengelolaan Sampah) yang ada di Kota Depok. Tercatat ada 600 bank sampah dan 32 UPS yang aktif di Kota Depok. "Keberadaan bank sampah dan UPS bisa mengurangi sampah 20 persen dari jumlah yang akan dibuang ke TPA Cipayung," ungkap Iyay.

Kondisi TPA Cipayung seluas 10,8 hektare sudah melebihi kapasitas dan dinilai membahayakan warga. Saat ini tinggi tumpukan sampah di TPA Cipayung mencapai 20 hingga 30 meter dan dikhawatirkan longsor. "TPA Cipayung terdiri atas kolam a, kolam b, kolam c dan fasilitas pendukung lainnya, seperti kantor, jembatan timbang dan parkiran. Untuk kolam a dan kolam b itu seluas lima hektare," terang Kasubag TPA Cipayung, Asep Hidayat.

Asep menjelaskan, sebelum menjadi gunungan sampah, lahan-lahan di TPA Cipayung dibentuk berupa kolam. Seiring waktu dan produksi sampah tak pernah berkurang, kolam itu berubah jadi gunungan sampah. "Saat ini, hampir semua titik pembuangan sudah dipenuhi sampah. Ketinggian gunungan sampah rata-rata 20 meter," jelasnya.

Agar gunungan sampah tidak longsor, lanjut Asep, salah satu cara dengan melakukan penutupan gunungan sampah menggunakan plastik singkong. Cara ini sekaligus mengurangi bau sampah.

"Saat ini ada dua titik yang ditutup plastik, yakni kolam a dan kolam b. Plastik yang digunakan adalah plastik ramah lingkungan dan akan hancur sendirinya. Ini sudah dua pekan ditutup plastik," ungkapnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement