REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) tahun 2020 untuk formasi di lingkungan Kabupaten Pekalongan, mulai berlangsung Rabu (12/2). Pelaksanaan SKD berlangsung di Universitas Negeri Semarang (Unnes) hingga beberapa hari ke depan. Terkait dimulainya pelaksanaan SKD bagi pelamar formasi CPNS Kabupaten Pekalongan ini, Bupati Asip Kholbihi meminta peserta SKD tidak perlu percaya dengan ucapan dukun.
''Menjelang pelaksanaan seleksi ini, banyak informasi bahwa dukun sekarang ini ramai didatangi calon peserta CPNS. Mereka berharap bisa dilancarkan mengikuti persaingan agar bisa lolos tes,'' jelasnya, Kamis (13/2).
Dia menyebutkan, hal itu mestinya tidak perlu dilakukan para peserta tes CPNS. ''Agar dapat dimudahkan dan sukses itu, pertama adalah memohon doa kepada Allah SWT. Kemudian memohon restu dan doa dari orang tua, karena dukun terbaik itu adalah orang tua,'' katanya.
Terkait dengan pelaksanaan SKD untuk formasi CPNS Kabupaten Pekalongan ini, Bupati sebelumnya sempat hadir langsung di lokasi pelaksanaan tes. Di hadapan peserta seleksi, Bupati meminta semua peserta bisa bersikap tenang dan mengikuti aturan main dalam seleksi agar bisa sukses bersaing. Dia mengaku, persaingan untuk menjadi CPNS di Kabupaten Pekalongan memang cukup berat. Perbandingan kelolosannya, adalah 1 banding 30.
''Dari 409 formasi yang tersedia, jumlah pendaftarnya mencapai 9.462 peserta. Jadi memang persaingannya sangat ketat,'' katanya. Dari 409 formasi tersebut, sebanyak 250 merupakan tenaga guru, tenaga kesehatan sebanyak 90 orang, dan tenaga teknis 69 orang.