Jumat 14 Feb 2020 03:27 WIB

Peserta Tes CPNS SKD Diminta Jangan Percaya Dukun

Peserta SKD tidak perlu percaya dengan ucapan dukun untuk melancarkan tes CPNS

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah peserta mengikuti Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) Computer Assisted Test (CAT) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah peserta mengikuti Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) Computer Assisted Test (CAT) untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) tahun 2020 untuk formasi di lingkungan Kabupaten Pekalongan, mulai berlangsung Rabu (12/2). Pelaksanaan SKD berlangsung di Universitas Negeri Semarang (Unnes) hingga beberapa hari ke depan. Terkait dimulainya pelaksanaan SKD bagi pelamar formasi CPNS Kabupaten Pekalongan ini, Bupati Asip Kholbihi meminta peserta SKD tidak perlu percaya dengan ucapan dukun.

''Menjelang pelaksanaan seleksi ini, banyak informasi bahwa dukun sekarang ini ramai didatangi calon peserta CPNS. Mereka berharap bisa dilancarkan mengikuti persaingan agar bisa lolos tes,'' jelasnya, Kamis (13/2).

Dia menyebutkan, hal itu mestinya tidak perlu dilakukan para peserta tes CPNS. ''Agar dapat dimudahkan dan sukses itu, pertama adalah memohon doa kepada Allah SWT. Kemudian memohon restu dan doa dari orang tua, karena dukun terbaik itu adalah orang tua,''  katanya.

Terkait dengan pelaksanaan SKD untuk formasi CPNS Kabupaten Pekalongan ini, Bupati sebelumnya sempat hadir langsung di lokasi pelaksanaan tes. Di hadapan peserta seleksi, Bupati meminta semua peserta bisa bersikap tenang dan mengikuti aturan main dalam seleksi agar bisa sukses bersaing. Dia mengaku, persaingan untuk menjadi CPNS di Kabupaten Pekalongan memang cukup berat. Perbandingan kelolosannya, adalah 1 banding 30.

''Dari 409 formasi yang tersedia, jumlah pendaftarnya mencapai 9.462 peserta. Jadi memang persaingannya sangat ketat,'' katanya. Dari 409 formasi tersebut, sebanyak 250 merupakan tenaga guru, tenaga kesehatan sebanyak 90 orang, dan tenaga teknis 69 orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement