REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balita berusia empat tahun asal Cirebon meninggal dunia setelah dipatuk ular weling (Bungarus candidus). Nyawa balita itu tidak tertolong setelah sempat koma selama empat hari.
Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat Purwanto menilai korban yang dipatuk ular weling harus mendapat penanganan pertama yang tepat. Sebab, ular weling memiliki bisa yang sangat mematikan.
Aji menjelaskan, jika seseorang dipatuk ular weling maka yang harus dilakukan adalah dengan teknik imobilisasi dengan memasang sling layaknya penanganan orang patah tulang. Tujuannya adalah agar bisa ular tersebut tidak bergerak lebih cepat.
"Jadi otot sekitar luka tidak boleh banyak gerak, semakin banyak gerak semakin fatal," katanya kepada Republika.co.id
Aji melanjutkan, setelah itu korban harus segera dibawa ke rumah sakit dan diambil tindakan dengan memberikan serum antibisa ular. Menurutnya, semakin lama tidak mendapat serum, maka bisa ular akan menyebar ke pusat saraf korban.
"Rumah sakit sendiri harusnya memang treatmen harus cepat dan sesuai penanganannya, karena ketersediaan serum antibisa kita juga masih terbatas untuk penanganan obat ini," jelas Aji.
Indonesia tambahnya, memiliki, tiga jenis serum untuk spesies ular. Yakni ular kobra, ular welang dan ular tanah. "Ular weling ini bisa didekatkan dengan ular kobra. Meskipun pemberiannya harus lebih intensif, 6 jam sekali dan sekali masuk dua ampul," katanya.