REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komentar pelatih Juventus Maurizio Sarri jelang pertandingan leg pertama semifinal Coppa Italia melawan AC Milan menyinggung Kantor Pos Italia. Poste Italiane menepis pernyataan Sarri dan mengundangnya datang ke kantor mereka untuk melihat pekerjaan yang mereka tangani setiap hari.
Sarri tampaknya telah mengecewakan layanan pos Italia dengan mengatakan kalau dia ingin menghindar dari tekanan, dia tak akan menjadi pelatih sepak bola, melainkan mengambil pekerjaan di kantor pos.
"Bertolak belakang dengan apa yang dikatakan Sarri, tekanan ada di Kantor Pos Italia," kata perusahaan itu dalam pernyataan yang disebar via Twitter, seperti dikutip dari BBC, Kamis (13/2).
Poste Italiane dalam pernyataan tersebut menegaskan bahwa mereka bertanggung jawab kepada warga negara, entitas bisnis, dan administrasi publik. Poste Italiane kemudian mengundang Sarri datang ke kantor mereka untuk melihat rutinitas pekerja dari dekat.
Gli esami - contrariamente a quanto sostiene #Sarri - alle #Poste ci sono eccome. pic.twitter.com/LE8SUFo2bL
— Poste Italiane (@PosteNews) February 12, 2020
"Kami mengundang tuan Sarri menghabiskan beberapa menit dari waktunya yang berharga untuk menemukan bahwa Kantor Pos adalah perusahaan terbesar di negara ini, dipilih oleh lulusan muda sebagai salah satu perusahaan paling menarik, diakui sebagai salah satu dari 500 perusahaan pertama di dunia untuk kualitas hidup di tempat kerja. Kami menunggunya di salah satu dari 15.000 pusat kami sehingga ia dapat melihat pekerjaan harian kami secara langsung," bunyi pernyataan tersebut.
Sarri sebenarnya tak asing dengan pekerjaan kantoran. Sebelum menjadi pelatih, ia bekerja di bank dan pernah ditempatkan di Inggris. Inilah yang membuat Bahasa Inggris pria 61 tahun itu cukup baik.
Sarri didapuk menjadi pelatih Juventus menggantikan Massimiliano Allegri pada awal musim ini. Namun, sang juara menghadapi pertempuran ketat musim ini untuk mempertahankan gelar mereka. Nyonya Tua saat ini duduk di urutan kedua klasemen Liga Italia, di belakang Inter Milan karena kalah selisih gol.