REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pengusaha Jerman ditangkap karena diduga mengirim mesin ke militer Rusia. Dia dinilai melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.
Pelaku adalah bos perusahaan yang bermarkas di selatan Jerman yang hanya diidentifikasi sebagai Alexander S. Peraturan privasi Jerman melarang namanya belakangnya disebutkan.
Pada Kamis (13/2) dalam pernyataannya kejaksaan federal Jerman mengatakan pelaku ditangkap pada Selasa (12/2) lalu di Augsburg. Perusahaan dan apartemen sudah digeledah.
Pelaku dituduh mengirimkan peralatan mesin ke 'penerima akhirnya adalah militer' di Rusia. Ia juga mencoba menutupi kepada siapa mesin itu dikirimkan dengan mengirimnya ke berbagai penerima palsu dan membuat pernyataan palsu tentang maksud penggunaan mesin itu.
Jaksa mengatakan pelaku sudah melakukan tujuh pengiriman. Total pengiriman yang dilakukan dari Januari 2016 sampai Januari 2018 itu mencapai 8 juta euro atau 8,7 juta dolar AS.
Jaksa mengatakan semua alat-alat yang dikirimkan adalah barang yang memiliki kegunaan ganda yang dapat dipakai oleh sipil atau militer. Berdasarkan peraturan Uni Eropa jika alat-alat itu dapat digunakan oleh militer maka tidak bisa diekspor ke Rusia.
Hakim memerintahkan agar pelaku tetap ditahan. Sampai ada dakwaan yang menyatakan ia melanggar undang-undang ekspor.