Jumat 14 Feb 2020 01:50 WIB

Alasan Pengusaha Impor Bawang Putih Hanya dari China

China satu-satunya negara yang memenuhi persyaratan sertifikat GAP.

Alasan Pengusaha Impor Bawang Putih Hanya dari China. Pedagang menumpukan bawang putih impor dari China.
Foto: Antara/Ampelsa
Alasan Pengusaha Impor Bawang Putih Hanya dari China. Pedagang menumpukan bawang putih impor dari China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Valentino menyatakan impor bawang putih hanya bisa dilakukan dari China karena cuma negara tersebut yang memenuhi persyaratan sertifikat Good Agricultural Practices (GAP) dari Kementerian Pertanian.

Valentino menjelaskan salah satu persyaratan mendapatkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih adalah importir harus memastikan eksportir bawang putih telah memiliki sertifikat Good Agricultural Practices (GAP) berstandar internasional.

Baca Juga

"Kita sudah puluhan tahun mungkin, China satu-satunya negara yang pelaku usaha eksportir bawang putihnya sudah sangat siap dengan sertifikasi GAP," kata Valentino saat ditemui di gelaran Pasar Murah di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (13/2).

Ia mengakui negara-negara lain sebagai alternatif pemasok bawang putih, seperti India, Mesir, hingga Amerika Latin belum bisa memenuhi sertifikasi GAP. Namun demikian, para importir menyambut positif jika Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian menderegulasi persyaratan sertifikasi GAP. Hal itu agar pasokan impor bawang putih tidak hanya bergantung dari Negeri Tirai Bambu tersebut.

Produksi bawang putih dalam negeri baru mencapai 85 ribu ton per tahun atau sekitar 10 persen dari kebutuhan nasional, sedangkan 90 persennya harus dipenuhi lewat impor. Sebagian besar impor bawang putih tersebut didatangkan dari China, mengingat negara tersebut memiliki produksi terbesar di dunia untuk komoditas bawang putih. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia mengimpor bawang putih dari China pada 2019 mencapai 465 ribu ton atau setara 529,96 juta dolar AS.

Terkait dengan wabah virus corona yang sedang terjadi di China, Valentino berharap kegiatan ekspor berjalan seperti biasa agar pengiriman bawang putih ke Indonesia tidak terhambat. Dengan begitu, harga bawang putih di pasar eceran bisa berangsur kembali normal.

Sebelumnya pada Jumat (7/2), Ditjen Hortikultura Kementan telah menerbitkan izin Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih sebesar 103 ribu ton dari China. "Pengiriman sejak importir order ke suplier antara dua-tiga minggu sudah bisa masuk. Mudah-mudahan proses ini tidak terhambat karena musibah virus corona yang dihadapi China," kata Valentino.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement