REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Handi Bin Iteung (57), petani Kampung Panaruban, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal tersambar petir, Kamis (13/2). Korban tersambar petir saat sedang membersihkan lahan pertanian bersama rekan-rekannya.
"Korban warga RT 006/001, Desa/Kecamatan Tegalbuleud ini tewas di tempat akibat sambaran petir tersebut," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabuparten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Kamis.
Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut berawal saat korban bersama beberapa rekannya membersihkan lahan pertanian di Kampung Kiara Ayun Ayun walaupun hujan deras disertai petir. Cuaca buruk dan petir sambar menyambar tidak diindahkan oleh korban.
Tiba-tiba petir menyambar tubuh almarhum dan langsung ambruk seketika. Rekan korban yang melihat kejadian tidak langsung mengevakuasi jasadnya karena khawatir masih ada sumber listrik di tubuhnya.
Tidak berselang lama, warga dan organisasi masyarakat tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi jasad korban yang sudah tidak bernyawa. Jasad korban dibawa ke pelataran rumah warga sekitar dan kemudian dibawa oleh unsur Muspika Tegalbuleud ke puskemas setempat.
Setelah menjalani beberapa proses pemeriksaan, jasad almarhum pun dibawa ke rumah duka yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Hingga saat ini petugas dari BPBD, kepolisian, TNI, relawan dan ormas masih berada di rumah duka untuk membantu proses pemulasaran.
"Kami masih berkoordinasi dengan petugas yang berada di lapangan untuk mengetahui apakah jasad korban sudah dikebumikan atau belum," katanya.
Daeng mengimbau kepada warga, jika turun hujan deras disertai petir agar menjauhi pohon tinggi, tiang listrik atau benda yang bisa menghantarkan listrik. Selain itu, jika di dalam rumah alangkah baiknya tidak menyalakan barang elektronik seperti televisi, handphone dan lainnya.