Jumat 14 Feb 2020 04:51 WIB

Penjelasan Dosen Unpad Soal Sejarah Valentine

Kapitalisme mengambil untung sebesar-besarnya dari Valentine.

Rep: Febryan. A/ Red: Teguh Firmansyah
Meme Valentine
Foto: republika
Meme Valentine

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Valentine yang dirayakan kalangan tertentu setiap 14 Februari sebenarnya berawal dari kisah perjuangan seorang pendeta Katolik. Tapi, para kapitalis membelokkan maknanya demi keuntungan ekonomi. Umat Islam pun turut jadi sasaran.

Demikian penjelasan Dosen Sejarah Universitas Padjajaran, Tiar Anwar kepada Republika.co.id, Kamis (13/2).

Baca Juga

Tiar mengatakan, asal usul hari Valentine itu adalah kematian Santo Valentinus pada 14 Februari di awal abad pertengahan (abad ke-5 Masehi). Umat Katolik pun melaksanakan misa khusus setiap 14 Februari untuk menghormatinya.

Santo Valentinus dihormati dan dianggap orang suci, kata Tiar, karena kerelaannya mengorbankan diri. "Kan gereja pada abad pertengahan itu, terutama awal-awal, berhadapan dengan orang Pagan, Yahudi, dan Romawi, yang tidak menerima agama Kristen. Dia pun kemudian jadi korban karena memperjuangkan keyakinannya," kata Tiar menjelaskan.