REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan sejak tanggal 5 Februari 2020, belum ada negara baru yang melaporkan adanya kasus virus novel corona (COVID-19). Kemenkes berharap situasi ini terus bertahan dan wabah virus ini secara global bisa segera selesai.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes R Vensya Sitohang menjelaskan berdasarkan data yang ada, negara yang melaporkan virus ini belum berubah.
"Kita lihat kan sejak 5 Februari 2020, belum ada penambahan negara terjangkit (yang melaporkan kasus COVID-19). Masih 24 negara," ujarnya saat ditemui usai mengisi Diskusi Publik bertema Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona untuk Mencegah Public Health Disaster, di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (13/2) sore.
Pihaknya berharap laporan kasus ini terus turun, dan kemudian wabah ini segera berakhir. Apalagi, dia menambahkan, setelah pemerintah Wuhan, China melakukan lockdown kotanya. Upaya ini diapresiasi bisa membuat penyebaran virus tidak meluas dengan cepat.
"Dunia mengakui upaya China cukup cepat, bagus. Karena setelah (Wuhan) ditutup, penyebaran virus tidak terlalu meluas," katanya.
Sebelumnya virus corona telah menyebar ke 24 negara, termasuk Cina, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (4/2). WHO mencatat, sejak 2 Februari hingga 4 Februari 2020 ada 23 negara di luar Cina yang melaporkan kasus penyakit pernapasan akut akibat infeksi virus corona baru.
Menurut data WHO, berikut ini daftar negara yang melaporkan kasus infeksi virus corona di luar Cina yaitu Jepang (20 kasus), Thailand (19), Singapura (18), Korea Selatan (16), Jerman (12), Australia (12), Amerika Serikat (11), Malaysia (10), Vietnam (sembilan), Perancis (enam), Uni Emirat Arab (lima), Kanada (empat), India (tiga), Filipina (dua), Italia (dua), Rusia (dua), Inggris (dua), Kamboja (satu), Nepal (satu), Sri Lanka (satu), Finlandia (satu), Spanyol (satu), dan Swedia (satu).