Jumat 14 Feb 2020 15:35 WIB

Pemanfaatan Big Data, Kunci Presdir Alfamart Raih Best CEO

Presdir Alfamart mendorong setiap keputusan perusahaan berdasarkan data

Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Anggara Hans Prawira, mendapatkan penghargaan Best CEO 2019 oleh SWA di Shangri La Hotel Jakarta, Kamis (13/2).
Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Anggara Hans Prawira, mendapatkan penghargaan Best CEO 2019 oleh SWA di Shangri La Hotel Jakarta, Kamis (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Anggara Hans Prawira, mendapatkan penghargaan Best CEO 2019 oleh SWA di Shangri La Hotel Jakarta, Kamis (13/2). Penghargaan Best CEO yang sudah dimulai sejak tahun 2002 ini berdasarkan skor leadership dan komitmen karyawan yang diperoleh dari pengolahan data survei.

Bergabung sejak tahun 2001 ketika masih bernama Alfa Minimart, Hans masih menjabat direktur keuangan pada masa itu. Setelah setahun IPO, ia diangkat menjadi direktur pengelola dan puncaknya sejak tahun 2014 dipercaya menduduki posisi presdir.

“Agenda transformasi bisnis Alfamart kita ubah. Paradigma standarisasi diubah ke arah customization, bahkan personalization. Ini dimungkinkan dengan pemanfaatan teknologi digital melalui tools bisnis dan big data,” kata Hans.

Ia memastikan semua tim untuk mengambil keputusan berdasarkan data, sehingga tidak hanya karena justifikasi, pengalaman, kebiasaan atau asumsi saja. Sekaligus membekali perusahaan dengan pengembangan konsep digital agar terhindar dari disrupsi teknologi yang masif.

Pengembangan digital business melalui enam pilar pun dilakukan. Yakni, Alfa Gift (loyalty program), Alfacart (agregator platform consumer goods), Alfamind (toko virtual Alfamart), Alpa Pop (Point of Purchase, belanja produk yang tidak dijual di toko Alfamart), Alfa Mikro (memudahkan distribusi barang mitra binaan pemilik warung kelontong) dan Alfatrex (layanan logistik dan courier services).

“Keenam pilar bisnis ini akan terus kita kembangkan. Tentunya dengan membaca apa yang menjadi kebutuhan pasar dan apa yang mereka miliki untuk bisa dioptimalkan,” tambahnya.

Bicara soal kepemimpinan, Hans mengungkapkan strateginya dalam menjalankan peran sebagai CEO Alfamart. Berusaha menempatkan diri di waktu yang tepat, bisa di depan, tengah ataupun di belakang, seperti ajaran Ki Hajar Dewantara.

“Bisnis retail itu bisnis detail. Maka kunci utamanya totalitas untuk terjun langsung agar tahu kondisi detail di toko. Bahkan direksi harus turun ke semua cabang dan mengunjungi toko terjauh. Tujuannya, berdialog, mendengar dan memotivasi semua karyawan Alfamart,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement