REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang mahasiwa bernama Will Mathews (22 tahun) dilaporkan bunuh diri setelah diet. Ia melakukan hal tersebut karena kesehatannya menurun drastis.
Melansir laman foxnews, Jumat (14/2), Mathews diketahui terobsesi dengan diet pescatarian. Ia diketahui lebih suka menyantap sayur dan buah-buahan. Mathews juga mengonsumsi suplemen kesehatan untuk mengimbangi gizinya.
Belum lama ini, kondisi kesehatan Mathews cenderung tidak baik. Ia memiliki masalah dengan tulangnya. Bahkan, rambut gimbalnya juga rontok.
Sang ibu, Sylvia Duncan, berulang kali mengingatkan Mathews akan hal tersebut. Ia memberitahu putranya bahwa kondisi tulang yang sakit dan rambutnya yang rontok diakibatkan pola diet yang ia terapkan.
Namun, Mathews menepis bahwa diet yang ia lakukan sudah benar. Mathews berkata bahwa ia ingin semua orang sehat. Bahkan dari dietnya tersebut, Mathews ingin sekali membuka usaha sendri.
Duncan mengungkapkan, putranya memulai diet pescatarian dengan tidak memakan daging. Ia kemudian mulai mengurangi jenis makanan tertentu, termasuk karbohidrat dan protein.
"Saya perhatikan dia kehilangan berat badan, dia harus makan lebih sering karena dia tidak mengkonsumsi zat apa pun. Dia datang dengan argumen dari orang-orang yang dia temui online dan dia makan hanya sayuran dan buah-buahan yang dia hancurkan," ujar Duncan.
Duncan yang juga seorang perawat mengerti perihak nutrisi. Namun, Mathews bersikukuh dengan diet tersebut.
Mathews menunjukkan beberapa buku soal diet yang ia baca terkait diet. Di dalam buku tersebut menerangkan kondisi badan memang akan memburuk terlebih dahulu.
Akibat diet pestacarian yang diterapkannya, Mathews diduga mengalami depresi karena tak berhasil. Mathews dikabarkan melakukan bunuh diri dengan menabrakan diri ke jalur kereta Birmingham. Saat itu, Mathews diketahui akan pergi ke Levenshulme.
Mathews dikabarkan mengalami banyak luka di bagian tubuhnya. Ia dilaporkan meninggal seketika di lokasi kejadian.