REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Sejumlah warga Ciputat, Tangerang Selatan mengeluhkan penanganan terkait dugaan penyakit cikungunya yang mereka alami.
Salah satunya warga RW 10 Kampung Rawa Lele, Ciputat, Ahmad Sopyanadi (32 tahun). Ia mengeluhkan sudah dua minggu merasa mengalami gejala cikungunya. Namun ketika berobat ke puskesmas, ia hanya diberikan obat penurun panas.
“Awalnya batuk, pilek dan panas dingin, kemudian saya berobat ke puskesmas, petugas hanya memberikan obat-obatan seperti penurun panas dan obat batuk, belum dikasih obat cikungunya,” katanya, Jumat (14/2).
Penderita lainnya Oma Juhainah (55 tahun) juga merasa mengalami cikungunya. Dalam satu bulan Oma sudah dua kali berobat ke puskesmas. Namun petugas kesehatan hanya memberikan obat dan tidak lakukan penanganan lebih lanjut.
“Dua kali saya ke puskesmas, pertama saya ke sana diberikan obat, yang kedua juga sama petugas hanya memberikan obat,“ katanya.
Warga lain, Linawati (23), meminta kepada pemerintah daerah untuk segera mendirikan posko kesehatan dan bantuan pengobatan gratis di Kampung Rawa Lele. Itu demi mempercepat penanganan potensi cikungunya.
“Iya saya berharap segera lakukan penanganan ya, sekarang udah pada kena cikungunya, baru fogging (pengasapan) dilakukan, yang udah-udah juga begitu,” katanya.
Sementara itu, Lurah Rawa Lele Hasanudin berharap hari ini sudah ada posko kesehatan di wilayahnya. Posko nantinya memudahkan warga terkena penyakit cikungunya berobat.
“Jadi mereka nggak perlu jauh-jauh ke puskesmas, kebanyakan yang kena cikungunya itu mengalami pembengkakan di sendi, kan nggak bisa jalan, makanya saya berharap hari ini benar-benar didirikan posko kesehatan, dan apa yang dikatakan wakil wali kota, seperti ambulans, petugas medis segera disiapkan,” katanya.
Berdasarkan informasi, 70 warga Kampung Rawa Lele terjangkit cikungunya. Sebagian disebut sudah sembuh. Sebagian lagi masih terindikasi menderita.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Deden Deni, mengatakan hari ini posko kesehatan disiagakan dan sejumlah tenaga medis yang terdiri dari dokter dan dua perawat.
“Kami juga akan berikan mereka (warga terkena Cikungunnya) seperti obat dan pemeriksaan kepada warga. Intinya posko kesehatan disediakan sampai warga sembuh,” jelasnya.