REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Stasiun televisi Belanda melaporkan perusahaan konsultan PricewaterhouseCoopers menemukan peretas Iran mengincar universitas negara-negara Barat. Stasiun televisi NOS mengatakan perentas itu didukung oleh pemerintah Iran.
Pada Jumat (14/2), NOS melaporkan para peretas menyerang universitas-universitas di Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Australia. Tiga universitas di Belanda juga menjadi korban peretasan. Belum diketahui apakah upaya meretas sistem komputer itu berhasil.
Mengutip pakar keamanan siber PricewaterhouseCoopers, Gerwin Naber. NOS melaporkan para peretas mencoba mencuri literatur akademik dan materi pembelajaran yang akan digunakan di sekolah-sekolah di Iran.
Hubungan diplomatik Belanda dan Iran renggang sejak Den Haag menuduh Teheran merencanakan dua pembunuhan politis di negara mereka. Tuduhan itu memicu Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Iran tahun lalu.
Teheran membantah terlibat dalam penembakan pembelot Iran di Belanda. Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok juga menuduh Iran mencoba melakukan pembunuhan di Denmark dan serangan bom di Prancis.