REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) menggelar Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) di Jakarta, mulai Jumat (14/2). Organisasi ini mencatat peningkatan perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap dunia perbukuan, demikian pula keterlibatan para pemangku kepentingan.
“Tarik-menarik antarpemangku kepentingan menjadi hal yang tak terhindarkan,” kata Ketua Umum Ikapi, Rosidayati Rozalina, pada acara tersebut.
Konkernas yang akan berlangsung selama dua hari itu mengevaluasi kegiatan pengurus pusat dan daerah sepanjang 2019 dan membahas rencana kerja 2020. Selain itu, acara tersebut membahas agenda Musyawarah Nasional (Munas) yang akan berlangsung pada akhir 2020, termasuk rencana penggunaan e-voting dalam pemilihan pengurus.
Sebagai organisasi, menurut Rosidayati, Ikapi menghadapi tantangan yang bersumber pada perkembangan teknologi, konten multimedia, munculnya generasi milenial, dan terpaparnya perbukuan nasional di dunia internasional. Dengan perbedaan tingkat perkembangan di pusat dan daerah, organisasi ini menghadapi dilema.
“Jika mengikuti arus cepat perubahan, kemungkinan tidak banyak kepentingan anggota yang dapat diakomodasi,” ujarnya. Namun, jika mengikuti arus lambat, maka Ikapi akan dinilai tidak responsif atau tidak maju. Soliditas organisasi dan kecepatan merespons perubahan menjadi tantangan Ikapi ke depan.
Ikapi mendorong agar UU Sistem Perbukuan dan turunannya terus dilaksanakan dengan konsekuen. Ikapi juga berkolaborasi dengan asosiasi pelaku perbukuan dan pemangku kepentingan perbukuan.
Pada 2019, Ikapi menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), menyusul kesepahaman serupa dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada 2017. Dengan kesepahaman itu, kedua lembaga pemerintah mendukung dan memfasilitasi kegiatan Ikapi, misalnya pada penyelenggaraan Indonesia International Book Fair (IIBF), Indonesia Partnership Program (IPP), simposium internasional di bidang pendidikan, dan pelatihan asesor kompetensi.
Sebaliknya Ikapi juga mendukung program Kemdikbud dan Bekraf, misalnya kegiatan Indonesia sebagai market focus country pada London Book Fair 2019, bazar buku murah dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, dan penyusunan Katalog Buku Sektoral.
Anggota Ikapi tercatat sebanyak 1.716 penerbit yang tersebar di 28 provinsi. Sebanyak 18 provinsi di antaranya telah memiliki pengurus daerah. Tiga pengurus daerah baru terbentuk di awal 2020, yaitu Ikapi Lampung, Ikapi Kepulauan Riau, dan Ikapi Sulawesi Utara.